Biden Tolak Seruan Rabbi untuk Gencatan Senjata di Gaza, Yahudi AS Kutuk Genosida

Jum'at, 03 November 2023 - 07:12 WIB
loading...
Biden Tolak Seruan Rabbi untuk Gencatan Senjata di Gaza, Yahudi AS Kutuk Genosida
Presiden AS Joe Biden sedang berpidato. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menolak menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas. Dia malah mengusulkan jeda kemanusiaan sementara.

Biden sedang berbicara di hadapan sekitar 200 orang ketika seorang wanita, yang kemudian mengidentifikasi dirinya sebagai rabbi Jessica Rosenberg, berteriak, “Jika Anda peduli dengan orang-orang Yahudi, sebagai seorang rabi, saya ingin Anda menyerukan gencatan senjata sekarang juga.”



Insiden tersebut terekam dalam video dan dibagikan akun Jewish Voice for Peace di X yang mengklaim, “Rosenberg berbicara atas nama ribuan warga Yahudi Amerika yang menolak membiarkan genosida dilakukan atas nama (mereka).”

Presiden AS menanggapinya dengan menyatakan dia yakin “kita perlu jeda” dan menjelaskan hal itu berarti “memberi waktu untuk mengeluarkan para tahanan,” yang tampaknya mengacu pada warga negara asing yang saat ini terjebak di Gaza.

Rabbi Rosenberg kemudian dikawal keluar dari lokasi pidato Biden, setelah itu presiden mengatakan dia memahami emosinya dan mengakui “ini sangat rumit” bagi Israel dan dunia Muslim.

“Saya mendukung solusi dua negara; Saya sudah melakukannya sejak awal,” ujar Biden. Namun dia menambahkan, “Faktanya adalah Hamas adalah organisasi teroris. Sebuah organisasi teroris yang nyata.”



Dalam pidato sebelumnya di Minnesota pada Rabu, Biden menegaskan kembali dukungan Washington terhadap hak Israel untuk “membela diri” setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang merenggut nyawa lebih dari 1.400 warga Israel.

Sebelumnya, Trump berulang kali menegaskan AS akan mendukung Israel “apa pun yang terjadi.”

Pada saat yang sama, Departemen Luar Negeri AS terus-menerus menolak seruan gencatan senjata, dengan alasan hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.

Dukungan tanpa syarat Washington terhadap Negara Zionis, pada gilirannya, telah memicu meningkatnya kritik dan tuduhan yang mengabaikan kekejaman yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap penduduk sipil di Gaza.

Menurut perkiraan terbaru pejabat kesehatan setempat, sejauh ini sebanyak 9.000 orang telah tewas dalam serangan IDF di Gaza selama tiga pekan terakhir.

Sementara itu, Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, telah menolak argumen Washington mengenai hak Israel untuk membela diri.

Nebenzya menjelaskan, “Sebagai kekuatan pendudukan, mereka (Israel) tidak mempunyai hak tersebut” sesuai dengan keputusan Mahkamah Internasional pada tahun 2004.

Namun dia menekankan Rusia tetap mengakui hak Israel untuk menjamin keamanannya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1431 seconds (0.1#10.140)