4 Akar Permasalahan Perang Israel-Hamas di Gaza, Salah Satunya Terlalu Banyak Negara yang Terlibat
loading...
A
A
A
Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran pada tahun 1949 namun tidak ada perdamaian formal. Warga Palestina yang ikut serta dalam perang dan keturunan mereka saat ini berjumlah sekitar 20% dari populasi Israel.
Foto/Reuters
Pada tahun 1967, Israel melakukan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, melancarkan Perang Enam Hari. Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur Arab dari Yordania, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, dan Jalur Gaza dari Mesir.
Sensus Israel tahun itu menyebutkan populasi Gaza berjumlah 394.000, setidaknya 60% dari mereka adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka.
Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memicu Perang Yom Kippur. Israel memukul mundur kedua pasukan tersebut dalam waktu tiga minggu.
Pada tahun 2005 Israel secara sepihak menarik pemukim dan tentara dari Gaza. Namun konflik besar-besaran terjadi di Gaza pada tahun 2006, 2008, 2012, 2014, dan 2021.
Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982 dan ribuan pejuang Palestina di bawah pimpinan Yasser Arafat dievakuasi melalui laut setelah pengepungan selama 10 minggu. Pasukan Israel menarik diri dari Lebanon pada tahun 2000.
Pada tahun 2006, milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menangkap dua tentara Israel di wilayah perbatasan yang bergejolak dan Israel melancarkan aksi militer, yang memicu perang enam minggu.
Selain perang, ada dua intifada, atau pemberontakan Palestina, pada tahun 1987 hingga 1993 dan tahun 2000 hingga 2005. Pada intifada kedua, Hamas melakukan bom bunuh diri terhadap warga Israel, dan Israel melancarkan serangan tank dan udara ke kota-kota Palestina.
Foto/Reuters
2. Terlalu Banyak Negara dengan Banyak Kepentingan dalam Konflik Palestina
Foto/Reuters
Pada tahun 1967, Israel melakukan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, melancarkan Perang Enam Hari. Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur Arab dari Yordania, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, dan Jalur Gaza dari Mesir.
Sensus Israel tahun itu menyebutkan populasi Gaza berjumlah 394.000, setidaknya 60% dari mereka adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka.
Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memicu Perang Yom Kippur. Israel memukul mundur kedua pasukan tersebut dalam waktu tiga minggu.
Pada tahun 2005 Israel secara sepihak menarik pemukim dan tentara dari Gaza. Namun konflik besar-besaran terjadi di Gaza pada tahun 2006, 2008, 2012, 2014, dan 2021.
Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982 dan ribuan pejuang Palestina di bawah pimpinan Yasser Arafat dievakuasi melalui laut setelah pengepungan selama 10 minggu. Pasukan Israel menarik diri dari Lebanon pada tahun 2000.
Pada tahun 2006, milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menangkap dua tentara Israel di wilayah perbatasan yang bergejolak dan Israel melancarkan aksi militer, yang memicu perang enam minggu.
Selain perang, ada dua intifada, atau pemberontakan Palestina, pada tahun 1987 hingga 1993 dan tahun 2000 hingga 2005. Pada intifada kedua, Hamas melakukan bom bunuh diri terhadap warga Israel, dan Israel melancarkan serangan tank dan udara ke kota-kota Palestina.
3. Perundingan Damai Selalu Gagal
Foto/Reuters