4 Alasan Israel Melarang UNRWA, Salah Satunya Membunuh Rakyat Palestina Pelan-pelan

Kamis, 31 Oktober 2024 - 11:39 WIB
loading...
4 Alasan Israel Melarang...
Israel melarang UNRWA beroperasi untuk membunuh rakyat Palestina pelan-pelan. Foto/X/@UNRWA
A A A
GAZA - Parlemen Israel memberikan suara untuk melarang badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) beroperasi di Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Kontak antara karyawan UNRWA dan pejabat Israel akan dilarang, melumpuhkan kemampuannya untuk beroperasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta orang bergantung pada bantuan dan layanan dari badan tersebut.

Langkah tersebut telah menghadapi kecaman luas, dengan UNRWA memperingatkan bahwa undang-undang baru tersebut dapat menyebabkan rantai pasokan bantuan "hancur" dalam beberapa minggu mendatang.

Israel telah membela langkah tersebut, mengulangi tuduhannya bahwa sejumlah staf badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.200 orang.

Namun, penentangan Israel terhadap Unrwa juga sudah berlangsung selama beberapa dekade.

4 Alasan Israel Melarang UNRWA, Salah Satunya Membunuh Rakyat Palestina Pelan-pelan

1. Badan PBB Terbesar

Melansir BBC, didirikan pada tahun 1949, Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina, atau Unrwa, bekerja di Gaza, Tepi Barat, Suriah, Lebanon, dan Yordania, awalnya mengurus 700.000 warga Palestina yang dipaksa meninggalkan atau meninggalkan rumah mereka setelah berdirinya negara Israel.

Selama beberapa dekade, UNRWA telah berkembang menjadi badan PBB terbesar yang beroperasi di Gaza. Badan ini mempekerjakan sekitar 13.000 orang di sana dan menjadi kunci bagi upaya kemanusiaan.

Badan ini didanai terutama oleh sumbangan sukarela dari negara-negara anggota PBB, dengan PBB sendiri menyediakan sejumlah dana langsung.

Badan ini mendistribusikan bantuan dan mengelola tempat penampungan serta infrastruktur utama - seperti fasilitas medis, pusat pelatihan guru, dan hampir 300 sekolah dasar.

Sejak perang di Gaza dimulai, badan tersebut mengatakan telah mendistribusikan paket makanan kepada hampir 1,9 juta orang. Lembaga ini juga telah menawarkan hampir enam juta konsultasi medis di seluruh wilayah kantong selama konflik berlangsung.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0813 seconds (0.1#10.140)