AS Ibaratkan Iran Telanjang setelah Seluruh Sistem Rudal S-300 Dilumpuhkan Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) menggambarkan Iran seperti negara telanjang setelah seluruh sistem pertahanan rudal S-300-nya dilumpuhkan oleh serangan udara Israel.
Total empat sistem rudal S-300 buatan Rusia dilaporkan telah dihancurkan oleh serangan udara militer Zionis tahun ini—satu pada bulan April, dan tiga sisanya akhir pekan lalu.
"Iran pada dasarnya telanjang," kata penasihat senior Timur Tengah Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, seperti dilansir Fox News, Kamis (31/10/2024).
Kondisi seperti itu, kata Hochstein, membuat rentan terhadap potensi serangan udara musuh di masa mendatang.
Serangan pekan lalu melibatkan sekitar 100 pesawat militer Israel, termasuk jet tempur siluman F-35 Adir.
Laporan itu mirip dengan pemberitaan Wall Street Journal pada hari Minggu yang mengatakan seluruh sistem S-300 Iran sekarang tidak berfungsi.
Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan bahwa sebagian besar pertahanan udara Iran telah dihancurkan.
Militer Israel sebelumnya melaporkan bahwa selain menghancurkan sistem pertahanan rudal di sekitar fasilitas energi utama, serangan pekan lalu juga menargetkan lokasi produksi pesawat nirawak dan fasilitas produksi rudal jarak jauh utama yang berisi pencampur bahan bakar padat.
Namun, Iran tetap meremehkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel. Pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Aziz Nasirzadeh mengeklaim produksi rudal Iran tidak terganggu.
“Musuh telah berupaya untuk merusak sistem pertahanan dan serangan kami, tetapi tidak terlalu berhasil karena kami telah membuat pengaturan dan mengetahui hal itu,” katanya.
Total empat sistem rudal S-300 buatan Rusia dilaporkan telah dihancurkan oleh serangan udara militer Zionis tahun ini—satu pada bulan April, dan tiga sisanya akhir pekan lalu.
"Iran pada dasarnya telanjang," kata penasihat senior Timur Tengah Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, seperti dilansir Fox News, Kamis (31/10/2024).
Kondisi seperti itu, kata Hochstein, membuat rentan terhadap potensi serangan udara musuh di masa mendatang.
Baca Juga
Serangan pekan lalu melibatkan sekitar 100 pesawat militer Israel, termasuk jet tempur siluman F-35 Adir.
Laporan itu mirip dengan pemberitaan Wall Street Journal pada hari Minggu yang mengatakan seluruh sistem S-300 Iran sekarang tidak berfungsi.
Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan bahwa sebagian besar pertahanan udara Iran telah dihancurkan.
Militer Israel sebelumnya melaporkan bahwa selain menghancurkan sistem pertahanan rudal di sekitar fasilitas energi utama, serangan pekan lalu juga menargetkan lokasi produksi pesawat nirawak dan fasilitas produksi rudal jarak jauh utama yang berisi pencampur bahan bakar padat.
Namun, Iran tetap meremehkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel. Pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Aziz Nasirzadeh mengeklaim produksi rudal Iran tidak terganggu.
“Musuh telah berupaya untuk merusak sistem pertahanan dan serangan kami, tetapi tidak terlalu berhasil karena kami telah membuat pengaturan dan mengetahui hal itu,” katanya.