5 Fakta Raja Faisal, Penguasa Arab Saudi yang Membela Palestina hingga Akhir Hidupnya
loading...
A
A
A
3. Jadi Raja Arab Saudi
Saat menjabat Perdana Menteri Arab Saudi, Faisal beberapa kali bersitegang dengan Raja Saud. Mendapat lebih banyak dukungan, ia melenggang sebagai jadi Raja Arab Saudi pada 1964.Selama kepemimpinannya, Raja Faisal dikenal cukup berani. Tak hanya bagi negaranya, kebijakannya ini juga mencakup pandangannya terhadap dunia luar.
Salah satu contohnya bisa dilihat ketika ia mendukung kemerdekaan Palestina. Tak sebatas itu, Raja Faisal juga sering mengkritik standar ganda negara-negara Barat yang cenderung condong berpihak ke Israel.
4. Sosok Pembela Palestina
Raja Faisal menjadi satu dari sedikit pemimpin dunia yang dikenal pro-Palestina. Salah satu langkahnya adalah ketika melakukan boikot suplai minyak ke negara-negara Barat yang menjadi pendukung setia Israel.Lebih jauh, Raja Faisal juga menjadi sosok pemimpin yang terus mendesak pengembalian hak-hak Palestina. Mengutip laman Brookings, ia bahkan sempat menjadikan perjuangan Palestina sebagai prioritas diplomasi Arab Saudi.
Tak hanya itu, Raja Faisal meminta adik laki-lakinya, Pangeran Salman (Gubernur Riyadh) untuk memimpin sebuah komite khusus. Tugasnya adalah mengumpulkan dana dari keluarga kerajaan dan masyarakat umum guna mendukung perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.
Seiring waktu, hubungan Arab Saudi dan Palestina pun berubah. Setelah 1967, mereka turut mendukung Yasser Arafat bersama Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
5. Dibunuh Keponakan
Pada 1975, sebuah tragedi mengejutkan terjadi dalam Kerajaan Arab Saudi. Raja Faisal tewas akibat ditembak keponakannya sendiri, yakni Pangeran Faisal bin Mussaed.Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Raja Faisal tidak tertolong. Setelahnya, Pangeran Faisal sebagai pelaku pun dijatuhi hukuman mati.
Itulah sederet fakta dari Raja Faisal, penguasa Arab Saudi yang mendukung perjuangan Palestina.
(ahm)