5 Fakta Raja Faisal, Penguasa Arab Saudi yang Membela Palestina hingga Akhir Hidupnya

Selasa, 31 Oktober 2023 - 18:18 WIB
loading...
5 Fakta Raja Faisal,...
Raja Faisal dikenal sebagai pemimpin Saudi yang berpihak kepada Palestina. Foto/Wikipedia
A A A
RIYADH - Sosok Raja Faisal bin Abdul Aziz mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Ia dulunya dikenal sebagai Raja Arab Saudi yang tegas membela Palestina dalam konfliknya dengan Israel.

Sepanjang hidupnya, Raja Faisal disebut sebagai penguasa yang membawa Arab Saudi menuju modernisasi. Selama kepemimpinannya, ia telah banyak mengeluarkan kebijakan yang cukup mengejutkan, termasuk menghapus sistem perbudakan.

Lantas, seperti apakah sebenarnya sosok Raja Faisal ini? Untuk mengenalnya lebih jauh, simak sederet faktanya berikut.

Fakta Raja Faisal

1. Putra Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud

Faisal bin Abdulaziz lahir di Riyadh pada 1906. Melihat latar belakangnya, ia diketahui sebagai putra ketiga dari Raja Abdulaziz.

Ibunya bernama Tarfa binti Abdullah bin Abdullatif Al Sheikh yang menikah dengan Raja Abdulaziz pada 1902. Namun, ia meninggal dunia ketika Faisal berusia sekitar 6 tahun.

Lahir dari kalangan kerajaan, Faisal juga menyandang gelar pangeran. Sejak muda, ia juga sudah terlibat dalam berbagai urusan kerajaan.

2. Banyak Menempati Posisi Penting di Kerajaan

Sejak kecil, Faisal tak hanya mengenyam pendidikan di sekolah. Ia juga banyak belajar keterampilan berkuda dan politik dari sang ayah.

Mengutip laman King Faisal Foundation, Selasa (31/10/2023), Faisal muda bahkan telah diutus oleh sang ayah guna mewakilinya dalam acara-acara internasional. Seiring waktu, banyak jabatan penting yang turut dipercayakan kepadanya.

Pada 1930, Raja Abdulaziz menunjuk Faisal sebagai menteri luar negeri. Beberapa kali, ia melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara lain.

Tak hanya di politik, Faisal juga pernah memimpin operasi militer yang dilakukan Arab Saudi. Misalnya saat Perang Saudi-Yaman tahun 1934 yang berakhir manis dengan kemenangan.

Saat ayahnya wafat, sang kakak naik takhta. Setelahnya, ia pun menempati posisi Pangeran Mahkota.

Beberapa waktu berselang, Faisal juga diangkat menjadi Perdana Menteri Arab Saudi.


3. Jadi Raja Arab Saudi

Saat menjabat Perdana Menteri Arab Saudi, Faisal beberapa kali bersitegang dengan Raja Saud. Mendapat lebih banyak dukungan, ia melenggang sebagai jadi Raja Arab Saudi pada 1964.

Selama kepemimpinannya, Raja Faisal dikenal cukup berani. Tak hanya bagi negaranya, kebijakannya ini juga mencakup pandangannya terhadap dunia luar.

Salah satu contohnya bisa dilihat ketika ia mendukung kemerdekaan Palestina. Tak sebatas itu, Raja Faisal juga sering mengkritik standar ganda negara-negara Barat yang cenderung condong berpihak ke Israel.

4. Sosok Pembela Palestina

Raja Faisal menjadi satu dari sedikit pemimpin dunia yang dikenal pro-Palestina. Salah satu langkahnya adalah ketika melakukan boikot suplai minyak ke negara-negara Barat yang menjadi pendukung setia Israel.

Lebih jauh, Raja Faisal juga menjadi sosok pemimpin yang terus mendesak pengembalian hak-hak Palestina. Mengutip laman Brookings, ia bahkan sempat menjadikan perjuangan Palestina sebagai prioritas diplomasi Arab Saudi.

Tak hanya itu, Raja Faisal meminta adik laki-lakinya, Pangeran Salman (Gubernur Riyadh) untuk memimpin sebuah komite khusus. Tugasnya adalah mengumpulkan dana dari keluarga kerajaan dan masyarakat umum guna mendukung perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.

Seiring waktu, hubungan Arab Saudi dan Palestina pun berubah. Setelah 1967, mereka turut mendukung Yasser Arafat bersama Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

5. Dibunuh Keponakan

Pada 1975, sebuah tragedi mengejutkan terjadi dalam Kerajaan Arab Saudi. Raja Faisal tewas akibat ditembak keponakannya sendiri, yakni Pangeran Faisal bin Mussaed.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Raja Faisal tidak tertolong. Setelahnya, Pangeran Faisal sebagai pelaku pun dijatuhi hukuman mati.

Itulah sederet fakta dari Raja Faisal, penguasa Arab Saudi yang mendukung perjuangan Palestina.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2638 seconds (0.1#10.140)