Sekjen PBB Sebut Tindakan Hamas karena Pendudukan 56 Tahun, Israel Marah

Rabu, 25 Oktober 2023 - 09:45 WIB
loading...
A A A
"Guterres telah menyatakan pemahamannya terhadap terorisme dan pembunuhan," kritik Erdan di media sosial X, seperti dikutip AFP, Rabu (25/10/2023).

Militan Hamas menyerbu Israel pada tanggal 7 Oktober dalam serangan mengejutkan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Lebih dari 1.400 orang tewas dan ratusan lainnya disandera.

Israel merespons dengan mendeklarasikan perang yang menggunakan sandi Operasi Pedang Besi. Lebih dari 5.700 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel terhadap Gaza, Palestina.

Di sisi lain, Guterres, yang secara pribadi melakukan perjalanan ke persimpangan antara Mesir dan Gaza dalam upaya agar bantuan masuk, menyambut baik masuknya tiga konvoi bantuan sejauh ini melalui penyeberangan Rafah.

Namun Guterres mengatakan bantuan itu hanyalah “setetes bantuan di lautan kebutuhan" ketika badan PBB untuk pengungsi Palestina memperingatkan bahwa mereka terpaksa berhenti bekerja pada hari Rabu karena kekurangan bahan bakar.

“Untuk meringankan penderitaan yang luar biasa, membuat pengiriman bantuan lebih mudah dan aman, dan memfasilitasi pembebasan sandera, saya mengulangi seruan saya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan," seru Guterres.

Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat, menolak seruan untuk menghentikan serangannya, dengan mengatakan hal itu hanya akan memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali.

Amerika Serikat pada pekan lalu memveto rancangan resolusi mengenai krisis Gaza, dengan mengatakan bahwa resolusi yang diusulkan Rusia tersebut tidak cukup mendukung hak Israel untuk menanggapi serangan Hamas.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)