Presiden Iran: Ada Balas Dendam Keras Dunia Islam atas Kejahatan Israel di Palestina
loading...
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Rabu memperingatkan bahwa akan ada balas dendam yang keras oleh dunia Islam atas kejahatan yang dilakukan Israel di Palestina.
Peringatan itu disampaikan setelah serangan udara menghantam Rumah Sakit Baptis al-Ahli di Gaza, Palestina, yang menewaskan 500 orang pada Selasa malam.
Negara-negara Muslim menyimpulkan serangan itu dilakukan militer Israel. Namun, rezim Zionis menuduh roket Jihad Islam Palestina yang menghantam rumah sakit tersebut.
"Ada balas dendam keras yang akan dilakukan dunia Islam atas kejahatan yang dilakukan di Palestina," kata Raisi di hadapan ribuan orang yang berkumpul di pusat kota Teheran dalam solidaritas terhadap Palestina.
“Dengan adanya serangan terhadap rumah sakit, akhir dari rezim Zionis (Israel) akan dimulai,” lanjut Raisi sebagaimana dikutip AFP, Kamis (19/10/2023).
“Setiap tetes darah yang tertumpah dari rakyat Palestina membawa rezim Zionis selangkah lebih dekat menuju kejatuhannya,” ujarnya.
Presiden Raisi juga menuduh Amerika Serikat (AS) menjadi kaki tangan kejahatan Israel.
“Masyarakat dunia menganggap Amerika sebagai kaki tangan kejahatan rezim Zionis,” ujarnya.
Dalam pidatonya di pertemuan massa, Raisi menyerukan penghentian pengeboman di Jalur Gaza, diakhirinya pengepungan daerah kantong tersebut dan pengiriman bantuan kepada rakyat Palestina.
Ribuan orang di Teheran terlihat di televisi pemerintah mengibarkan bendera Iran, Palestina dan kelompok militan Hizbullah Lebanon yang bersekutu dengan Teheran.
Mereka meneriakkan slogan-slogan dan membentangkan spanduk bertuliskan “Hancurkan Amerika”, “Hancurkan Israel”, dan “Palestina akan dibebaskan” saat mereka melakukan aksi.
Perang besar Israel dan Hamas pecah setelah kelompok Hamas meluncurkan Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, sebuah serangan besar dan mengejutkan yang menewaskan 1.400 orang.
Iran merayakan “keberhasilan” serangan itu tetapi bersikeras bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan tersebut, yang menyebabkan ratusan orang yang berada di Israel diculik dan ditawan Hamas di Gaza.
Israel merespons dengan menggempur target-target milik Hamas di Jalur Gaza yang diblokade, menewaskan sekitar 3.500 orang di wilayah miskin Palestina yang berpenduduk lebih dari 2,4 juta orang tersebut.
Peringatan itu disampaikan setelah serangan udara menghantam Rumah Sakit Baptis al-Ahli di Gaza, Palestina, yang menewaskan 500 orang pada Selasa malam.
Negara-negara Muslim menyimpulkan serangan itu dilakukan militer Israel. Namun, rezim Zionis menuduh roket Jihad Islam Palestina yang menghantam rumah sakit tersebut.
"Ada balas dendam keras yang akan dilakukan dunia Islam atas kejahatan yang dilakukan di Palestina," kata Raisi di hadapan ribuan orang yang berkumpul di pusat kota Teheran dalam solidaritas terhadap Palestina.
“Dengan adanya serangan terhadap rumah sakit, akhir dari rezim Zionis (Israel) akan dimulai,” lanjut Raisi sebagaimana dikutip AFP, Kamis (19/10/2023).
“Setiap tetes darah yang tertumpah dari rakyat Palestina membawa rezim Zionis selangkah lebih dekat menuju kejatuhannya,” ujarnya.
Presiden Raisi juga menuduh Amerika Serikat (AS) menjadi kaki tangan kejahatan Israel.
“Masyarakat dunia menganggap Amerika sebagai kaki tangan kejahatan rezim Zionis,” ujarnya.
Dalam pidatonya di pertemuan massa, Raisi menyerukan penghentian pengeboman di Jalur Gaza, diakhirinya pengepungan daerah kantong tersebut dan pengiriman bantuan kepada rakyat Palestina.
Ribuan orang di Teheran terlihat di televisi pemerintah mengibarkan bendera Iran, Palestina dan kelompok militan Hizbullah Lebanon yang bersekutu dengan Teheran.
Mereka meneriakkan slogan-slogan dan membentangkan spanduk bertuliskan “Hancurkan Amerika”, “Hancurkan Israel”, dan “Palestina akan dibebaskan” saat mereka melakukan aksi.
Perang besar Israel dan Hamas pecah setelah kelompok Hamas meluncurkan Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, sebuah serangan besar dan mengejutkan yang menewaskan 1.400 orang.
Iran merayakan “keberhasilan” serangan itu tetapi bersikeras bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan tersebut, yang menyebabkan ratusan orang yang berada di Israel diculik dan ditawan Hamas di Gaza.
Israel merespons dengan menggempur target-target milik Hamas di Jalur Gaza yang diblokade, menewaskan sekitar 3.500 orang di wilayah miskin Palestina yang berpenduduk lebih dari 2,4 juta orang tersebut.
(mas)