Israel Terus Bantai Warga Palestina, Mengapa Pos Perbatasan Rafah di Gaza Masih Ditutup?
loading...
A
A
A
Apa Masalah dengan Pos Pemeriksaan?
Hanya ada tiga pos pemeriksaan yang tersedia untuk keluar dari Jalur Gaza: Erez dan Kerem Shalom ke Israel dan Rafah ke Mesir.
Pos pemeriksaan pertama, Erez, terletak di perbatasan utara dari Gaza ke Israel, berfungsi secara eksklusif untuk membiarkan orang lewat.
Pos Erez hancur total selama serangan diam-diam Hamas ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Nasib yang sama menimpa Kerem Shalom, pos pemeriksaan kedua pada pagi serangan Hamas itu. Itu satu-satunya pagi yang mengizinkan semua kargo besar memasuki Gaza, karena blokade ekonomi yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza di bawah pemerintahan Hamas pada tahun 2007.
Untuk saat ini, hanya pos pemeriksaan Rafah ke Mesir yang tersedia untuk operasi, tetapi situasi di persimpangan masih belum jelas.
Baru-baru ini, Mesir menutup pos pemeriksaan tersebut karena dibombardir tentara Israel sejak pekan lalu.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina sedang menunggu pos pemeriksaan Rafah dibuka secara resmi, menurut perwakilan Bulan Sabit Merah Palestina Neebal Farsakh kepada Sputnik.
“Sampai saat ini Bulan Sabit Merah belum mendapat informasi mengenai pembukaan pos pemeriksaan Rafah untuk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Meskipun kami adalah pihak yang bertanggung jawab atas pengiriman bantuan kemanusiaan, kami terus menunggu pemberitahuan resmi mengenai pembukaan pos pemeriksaan, sehingga kru kami dapat dengan aman mencapai, membawa, dan mendistribusikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak,” ujar Farsakh kepada Sputnik.
Sementara pos pemeriksaan Rafah masih ditutup, Mesir mengumpulkan bantuan kemanusiaan di bandara El-Arish, karena tidak hanya Mesir, tetapi juga Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Turki mengirimkan bantuan, menurut Direktur Forum Timur Tengah untuk Kajian Strategis Samir Ghattas kepada Sputnik.
“Kemudian bantuan akan dikirim ke pos pemeriksaan Rafah. Pada hari Minggu, Mesir telah mengerahkan konvoi panjang kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan dan kebutuhan pokok. Namun, Israel tidak mengizinkan kargo tersebut lewat, dan menembaki pos pemeriksaan. Pihak Israel kemudian mengumumkan mereka tidak akan mengizinkan masuknya bantuan darat dari Mesir atau negara lain,” ujar dia.