Senjata Super, Putin Klaim Rusia Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 15:21 WIB
loading...
A A A
Putin tidak mengatakan kapan Burevestnik diuji coba, namun dengan asumsi bahwa Burevestnik diuji seperti yang diklaimnya, maka ini akan menjadi peluncuran pertama yang diketahui sejak tahun 2019. Rudal jelajah unik ini memiliki sejarah yang bermasalah.

Menurut The New York Times, Rusia sebelumnya melakukan 13 uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir subsonik antara tahun 2017 dan 2019 dan semua uji coba tersebut diyakini tidak berhasil, meskipun ada beberapa pencapaian parsial.

Moskow melakukan uji coba Burevestnik yang cukup menjanjikan di lokasi pengujian Nyonoksa di pantai utara Rusia. Itu hanya berlangsung kurang lebih dua menit dan rudal tersebut terbang hanya sejauh 22 mil sebelum jatuh ke laut, di mana rudal lainnya juga ikut berakhir. Tes terpendek, menurut CNBC, hanya berlangsung sekitar empat detik, dan senjatanya hanya terbang beberapa mil.

Selain perjuangan dengan teknologinya, upaya Rusia dalam mengembangkan senjata ini juga mematikan.

Pada awal Agustus 2019, sebuah ledakan di lokasi pengujian Nyonoksa menewaskan banyak orang, termasuk segelintir insinyur Rusia, dan memicu lonjakan tingkat radiasi di kota-kota terdekat. Awalnya, berdasarkan lokasinya, terdapat spekulasi bahwa insiden tersebut terkait dengan kegagalan uji coba rudal Burevestnik Rusia, yang oleh NATO disebut sebagai SSC-X-9 Skyfall, meskipun informasinya terbatas.



Penjelasan yang keluar dari Rusia bervariasi di tengah indikasi Moskow menutupi kecelakaan nuklir. Belakangan, muncul rincian tentang jenis isotop radioaktif yang dilepaskan dalam peristiwa tersebut, sehingga para ahli menyimpulkan bahwa sebuah reaktor nuklir kecil meledak.

Dalam sebuah tweet, Presiden AS saat itu Donald Trump menyebutnya sebagai "Ledakan Langit", yang lebih lanjut menunjukkan bahwa ledakan mematikan itu terkait dengan Burevestnik.

Laporan CNBC tentang intelijen AS kemudian mengungkapkan bahwa ledakan tersebut tidak terjadi selama pengujian melainkan selama operasi pemulihan. Dalam sebuah pernyataan dari seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS beberapa bulan kemudian, hal tersebut dipastikan memang benar adanya.

“Amerika Serikat telah menetapkan bahwa ledakan di dekat Nenoksa, Rusia, adalah akibat dari reaksi nuklir yang terjadi selama pemulihan rudal jelajah bertenaga nuklir Rusia,” demikian bunyi laporan pada bulan Oktober 2019.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)