14 Fakta Luar Biasa Perang Dingin, dari Kondom Jadi Senjata hingga Bom Nuklir di Bulan

Rabu, 27 September 2023 - 20:20 WIB
loading...
A A A
Hal ini juga menghentikan aliran migran keluar dari sektor komunis dan akhirnya menjadi gambaran ikonik Perang Dingin di Eropa.

Sepanjang perang, Amerika Serikat mengutuk tembok yang memisahkan keluarga dan membatasi kebebasan bergerak.

11. Jatuhnya Uni Soviet Menyebabkan Perang Berakhir

Pada tanggal 25 Desember 1991, Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepresidenannya termasuk kendali atas kode peluncuran nuklir.

Pada hari yang sama, bendera Soviet diturunkan dari Kremlin dan diganti dengan bendera tiga warna Rusia.

Majelis Tinggi Soviet di Uni Soviet dan Dewan Republik secara resmi membubarkan Uni Soviet.

Peristiwa pembubaran ini membawa pada berakhirnya Revolusi tahun 1989 dan berakhirnya Perang Dingin

12. Periode Perang Dingin yang Paling Berbahaya

Krisis Rudal Kuba disebabkan oleh pesawat mata-mata U-2 Amerika yang secara diam-diam memotret lokasi nuklir yang sedang dibangun oleh Uni Soviet di pulau Kuba.

Itu adalah konfrontasi langsung dan berbahaya antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Pada puncak Perang Dingin, Uni Soviet diam-diam mulai mengerahkan kekuatan serangan nuklir di Kuba yang berjarak 90 mil dari Amerika Serikat.

Krisis ini berakhir ketika Nikita Khrushchev setuju untuk menghapuskan rudal dari Kuba jika Amerika Serikat berjanji untuk tidak menyerang Kuba dan menghapus rudal dari Turki.

13. Rencana Senjata Nuklir Di Bulan

Proyek A119 juga dikenal sebagai Studi Penerbangan Penelitian Bulan adalah rencana rahasia yang dikembangkan pada tahun 1958 oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.

Tujuan utama dari rencana tersebut adalah untuk meledakkan bom nuklir di Bulan. Mereka percaya bahwa ini akan membantu menjawab beberapa misteri astronomi planet dan astrogeologi.

Alasan sebenarnya di balik rencana tersebut adalah Amerika ingin menunjukkan kemampuannya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)