Lukashenko: Negara-negara Barat Bermimpi Kirim Pasukan ke Ukraina
loading...
A
A
A
Sebanyak 300.000 warga Rusia menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia di tengah konflik Moskow dengan Kiev, menurut Putin.
“Unit militer Rusia juga dilengkapi dengan senjata dan perangkat keras canggih,” tegas dia.
Presiden Rusia juga menepis rumor Moskow meminta Pyongyang untuk memberikan “sukarelawan” yang dapat bergabung dalam perjuangan mereka di Ukraina.
“Itu benar-benar tidak masuk akal,” ungkap Putin. Rumor tersebut mengemuka di tengah pertemuan Putin dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, saat kunjungannya ke Rusia pekan ini.
Pada pertemuan dengan Lukashenko pada akhir Juli, Putin mengatakan tentara bayaran asing yang berperang untuk Ukraina telah menderita “kerugian yang signifikan” selama serangan balasan besar-besaran yang dilancarkan Kiev pada awal Juni.
Saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sekitar 4.990 pejuang asing telah terbunuh sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, dengan jumlah yang hampir sama di antara mereka yang melarikan diri dari negara tersebut.
Pada pertengahan Agustus, beberapa tentara bayaran dari negara-negara Barat, termasuk dua orang Amerika, mengatakan kepada ABC bahwa tingkat korban di unit mereka telah mencapai 85% selama operasi ofensif musim panas.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
“Unit militer Rusia juga dilengkapi dengan senjata dan perangkat keras canggih,” tegas dia.
Presiden Rusia juga menepis rumor Moskow meminta Pyongyang untuk memberikan “sukarelawan” yang dapat bergabung dalam perjuangan mereka di Ukraina.
“Itu benar-benar tidak masuk akal,” ungkap Putin. Rumor tersebut mengemuka di tengah pertemuan Putin dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, saat kunjungannya ke Rusia pekan ini.
Pada pertemuan dengan Lukashenko pada akhir Juli, Putin mengatakan tentara bayaran asing yang berperang untuk Ukraina telah menderita “kerugian yang signifikan” selama serangan balasan besar-besaran yang dilancarkan Kiev pada awal Juni.
Saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sekitar 4.990 pejuang asing telah terbunuh sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, dengan jumlah yang hampir sama di antara mereka yang melarikan diri dari negara tersebut.
Pada pertengahan Agustus, beberapa tentara bayaran dari negara-negara Barat, termasuk dua orang Amerika, mengatakan kepada ABC bahwa tingkat korban di unit mereka telah mencapai 85% selama operasi ofensif musim panas.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)