Jenderal Rusia: Perang Ukraina Hanya Batu Loncatan untuk Serang Eropa
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang jenderal Rusia yang baru dipromosikan oleh Presiden Vladimir Putin pekan ini memandang invasi ke Ukraina hanya sebagai "batu loncatan" untuk perang lebih lanjut dengan Eropa.
Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, memicu kekhawatiran dari banyak analis bahwa Kremlin mungkin memiliki ambisi lebih besar selain mengambil kendali atas negara tetangganya.
Para komentator dan anggota Parlemen Rusia sering kali memicu kekhawatiran tersebut dengan retorika anti-Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepanjang perang—yang secara rutin menyerukan serangan langsung terhadap target-target di Eropa dan bahkan Amerika Serikat.
Pekan ini, Putin menaikkan pangkat Letnan Jenderal Andrey Mordvichev menjadi Kolonel Jenderal. Komandan militer tersebut telah bertugas sebagai komandan Distrik Militer Pusat dan Pengelompokan Pasukan Pusat Rusia di Ukraina.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Russia-1 milik Kremlin, yang klipnya beredar luas di media sosial pada hari Sabtu (9/9/2023), Mordvichev mengatakan dia yakin perang Rusia di Ukraina akan berlangsung cukup lama dan meluas di masa depan.
"Saya pikir masih ada banyak waktu untuk dihabiskan. Tidak ada gunanya membicarakan jangka waktu tertentu. Jika kita berbicara tentang Eropa Timur, yang mana kita harus melakukannya, tentu saja akan lebih lama," kata jenderal itu.
“Ukraina hanyalah batu loncatan?” tanya pewawancara kemudian, seperti dikutip Newsweek.
"Ya, tentu saja. Ini hanyalah permulaan," jawab Mordvichev, yang melanjutkan dengan mengatakan; "Perang tidak akan berhenti di sini."
Menjelang invasi ke Ukraina, Putin mempunyai visi untuk menyusun kembali wilayah Kekaisaran Rusia yang telah lama mati menjadi satu blok terpadu.
Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, memicu kekhawatiran dari banyak analis bahwa Kremlin mungkin memiliki ambisi lebih besar selain mengambil kendali atas negara tetangganya.
Para komentator dan anggota Parlemen Rusia sering kali memicu kekhawatiran tersebut dengan retorika anti-Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepanjang perang—yang secara rutin menyerukan serangan langsung terhadap target-target di Eropa dan bahkan Amerika Serikat.
Pekan ini, Putin menaikkan pangkat Letnan Jenderal Andrey Mordvichev menjadi Kolonel Jenderal. Komandan militer tersebut telah bertugas sebagai komandan Distrik Militer Pusat dan Pengelompokan Pasukan Pusat Rusia di Ukraina.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Russia-1 milik Kremlin, yang klipnya beredar luas di media sosial pada hari Sabtu (9/9/2023), Mordvichev mengatakan dia yakin perang Rusia di Ukraina akan berlangsung cukup lama dan meluas di masa depan.
"Saya pikir masih ada banyak waktu untuk dihabiskan. Tidak ada gunanya membicarakan jangka waktu tertentu. Jika kita berbicara tentang Eropa Timur, yang mana kita harus melakukannya, tentu saja akan lebih lama," kata jenderal itu.
“Ukraina hanyalah batu loncatan?” tanya pewawancara kemudian, seperti dikutip Newsweek.
"Ya, tentu saja. Ini hanyalah permulaan," jawab Mordvichev, yang melanjutkan dengan mengatakan; "Perang tidak akan berhenti di sini."
Menjelang invasi ke Ukraina, Putin mempunyai visi untuk menyusun kembali wilayah Kekaisaran Rusia yang telah lama mati menjadi satu blok terpadu.