Abaya Dilarang, Sekolah Prancis Tolak Puluhan Anak Perempuan Berbusana Muslim

Rabu, 06 September 2023 - 01:29 WIB
loading...
A A A
Attal mengatakan kepada BFM TV bahwa dia akan memberikan jadwal pada musim gugur untuk melakukan uji coba seragam dengan sekolah mana pun yang setuju untuk berpartisipasi.

“Saya rasa seragam sekolah bukanlah solusi ajaib yang menyelesaikan semua masalah terkait pelecehan, kesenjangan sosial, atau sekularisme,” ujarnya.

“Kita harus melalui eksperimen, mencoba berbagai hal untuk mendorong perdebatan," katanya.

Senin malam, Presiden Emmanuel Macron membela tindakan kontroversial tersebut, dengan mengatakan ada minoritas di Prancis yang membajak agama dan menantang republik dan sekularisme, yang mengarah pada konsekuensi terburuk seperti pembunuhan guru Samuel Paty tiga tahun lalu karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW selama kelas pendidikan kewarganegaraan.

“Kami tidak bisa bertindak seolah-olah serangan teroris, pembunuhan Samuel Paty, tidak terjadi,” katanya dalam wawancara dengan saluran You Tube HugoDecrypte.

Sebuah asosiasi yang mewakili umat Islam telah mengajukan mosi ke Dewan Negara, pengadilan tertinggi Prancis untuk mengajukan keluhan terhadap otoritas negara, untuk perintah terhadap larangan abaya dan qamis, pakaian yang setara untuk pria.

Mosi Aksi untuk Hak-Hak Umat Islam (ADM) akan diperiksa pada Selasa malam waktu setempat.



Sebuah undang-undang yang diperkenalkan pada bulan Maret 2004 melarang pengenaan tanda atau pakaian yang membuat siswa berpura-pura menunjukkan afiliasi agama di sekolah.

Ini termasuk salib Kristen berukuran besar, kippa Yahudi, dan jilbab Islam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)