10 Fakta Mohamed Al Fayed, Pria Mesir yang Mengguncang Kerajaan Inggris

Sabtu, 02 September 2023 - 17:30 WIB
loading...
10 Fakta Mohamed Al...
Mohamed Al Fayed menjadi sosok kontroversial karena berani melawan keluarga kerajaan Inggris. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Mohamed Al Fayed meninggal pada usia 94 tahun. Dia bangkit dari jalanan Alexandria hingga memiliki salah satu department store paling terkenal di dunia.

Namun di balik kisah sukses tersebut terdapat seorang pria kompleks yang intriknya mengguncang kemapanan Inggris hingga ke akar-akarnya.

Tuduhan ketidakpantasan menyebabkan jatuhnya tiga politisi Konservatif.

Dan dia terus bersikeras bahwa kematian Diana , Putri Wales, adalah pembunuhan – sebuah klaim yang ditolak oleh penyelidik Prancis dan Inggris serta juri pemeriksaan.

Berikut adalah 10 kisah menarik tentang Mohamed Al Fayed.

1. Lahir di Mesir

10 Fakta Mohamed Al Fayed, Pria Mesir yang Mengguncang Kerajaan Inggris

Foto/Reuters

Ia terlahir sebagai Mohamed Fayed di Alexandria, Mesir, namun tanggal lahirnya masih menjadi bahan dugaan.

Dalam entri yang disetujui sendiri di Who's Who, tercantum sebagai Januari 1933 tanpa tanggal pasti - tetapi ketika ia mengambil bagian dalam penyelidikan Departemen Perdagangan, secara resmi tercatat sebagai 27 Januari 1929.

2. Awalnya Berbisnis Minuman Soda

Dia memulai kehidupan bisnisnya dengan menjajakan botol-botol minuman bersoda di jalanan, tetapi mendapat keberuntungan pada pertengahan tahun 1950-an ketika dia bertemu dan menikah dengan saudara perempuan pedagang senjata jutawan Saudi, Adnan Khashoggi.

Khashoggi memberi saudara ipar barunya pekerjaan yang memberinya akses ke kalangan berpengaruh di London dan Teluk.

Pada tahun 1960-an, orang Mesir ini adalah orang kaya yang selalu berurusan dengan semua orang mulai dari syekh Arab hingga Papa Doc Duvalier, diktator terkenal di Haiti.

Ia mendirikan perusahaan pelayarannya sendiri di Mesir dan menjadi penasihat keuangan Sultan Brunei.

3. Dijuluki Firaun Palsu

Dia pindah ke Inggris pada tahun 1974 dengan menambahkan "Al" pada namanya, sebuah keputusan yang membuatnya dijuluki "firaun palsu" oleh majalah satir Private Eye.

Pada tahun 1979, bersama saudaranya Ali, ia membeli Hotel Ritz di Paris. Enam tahun kemudian, dia mengalahkan kelompok Lonrho dalam pertempuran untuk membeli Harrods.

4. Tidak Mendapatkan Kewarganegaraan Inggris

Hal ini memicu perselisihan dengan ketua Lonrho, Tiny Rowland. Laporan Departemen Perdagangan dan Perindustrian mengenai perselisihan tersebut, pada tahun 1990, menyimpulkan bahwa para Fayed telah berbohong tentang latar belakang dan kekayaan mereka.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)