Bela Filipina, Militer AS Janji Lawan Perilaku Agresif China

Senin, 28 Agustus 2023 - 07:49 WIB
loading...
A A A
Dia menambahkan, “Tidak ada contoh perilaku agresif yang lebih baik daripada aktivitas pada tanggal 5 Agustus di perairan dangkal tersebut.”

Thomas telah mengadakan pembicaraan dengan Wakil Laksamana Alberto Carlos, yang memimpin Komando Barat Filipina yang mengawasi kepentingan Manila di Laut China Selatan.

“Kami tentu saja berbagi tantangan,” kata komandan AS tersebut.

“Jadi, saya ingin lebih memahami cara dia memandang operasi yang menjadi tanggung jawabnya, dan saya ingin memastikan bahwa dia memahami apa yang saya miliki.”

Armada Ketujuh AS, yang berbasis di Jepang, mencakup wilayah operasi seluas lebih dari 124 juta kilometer persegi di Pasifik Barat, dari Garis Tanggal Internasional hingga perbatasan India-Pakistan.

AS memiliki sekitar 60 kapal permukaan dan kapal selam, serta 140 pesawat dan sekitar 20.000 pelaut. Zona operasionalnya mencakup setengah populasi dunia dan lima kekuatan militer terbesar di luar AS, termasuk Rusia dan China.

Ketegangan antara Manila dan Beijing meningkat sejak Ferdinand Marcos Jr menjabat sebagai presiden Filipina tahun lalu. Marcos telah menjalin hubungan pertahanan yang lebih erat dengan Amerika Serikat dan menegaskan klaim teritorial negaranya di Laut China Selatan.

Misalnya, Filipina memasang pelampung navigasi di sekitar Kepulauan Spratly pada bulan Mei, mempertaruhkan klaimnya atas wilayah yang diklaim kedaulatannya oleh Beijing.

Para pejabat China telah memperingatkan bahwa memperkuat kerja sama militer dengan AS akan mengikat Filipina “ke dalam kereta perang geopolitik", dan membahayakan keamanan negara tersebut.

Beijing dan Washington telah berulang kali saling menuduh melakukan provokasi militer di Laut China Selatan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tornado Dahsyat Sapu...
Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat, 33 Orang Tewas
Mantan PM Polandia:...
Mantan PM Polandia: NATO Tak Dapat Melawan AS dalam Masalah Ukraina
NATO Buka Pintu Normalisasi...
NATO Buka Pintu Normalisasi Hubungan dengan Rusia
Janji Akhiri Perang...
Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina dalam 24 Jam Tak Terbukti, Ini Dalih Donald Trump
Daftar 43 Negara yang...
Daftar 43 Negara yang Bakal Terkena 'Travel Ban' AS oleh Trump, Indonesia Tak Masuk
Tegang dengan Trump,...
Tegang dengan Trump, Kanada Pikir Ulang Beli 88 Jet Tempur Siluman F-35 AS
Donald Trump Luncurkan...
Donald Trump Luncurkan Serangan Militer Dahsyat terhadap Houthi, Libatkan Kapal Induk Nuklir AS
Siapa Ebrahim Rasool?...
Siapa Ebrahim Rasool? Duta Besar Muslim Afrika Selatan yang Diusir AS karena Membenci Trump dan Anti-Israel
AS Usir Duta Besar Afrika...
AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Ada Apa Gerangan?
Rekomendasi
Gagal SNBP 2025? Unesa...
Gagal SNBP 2025? Unesa Buka Jalur Golden Ticket, Otomatis Diterima
Lestarikan Terumbu Karang,...
Lestarikan Terumbu Karang, PHE ONWJ Kembangkan Inovasi Paranje
Putri Diana Rahasiakan...
Putri Diana Rahasiakan Jenis Kelamin Pangeran Harry dari Raja Charles yang Ingin Anak Perempuan
Berita Terkini
Penumpang Ini Muntah...
Penumpang Ini Muntah 30 Kali selama Penerbangan 6 Jam usai Makan Pasta Berbau Tak Sedap
31 menit yang lalu
27 Jenderal NATO Cs...
27 Jenderal NATO Cs Akan Kumpul di London untuk Persiapan Pengerahan Pasukan ke Ukraina
1 jam yang lalu
Tornado Dahsyat Sapu...
Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat, 33 Orang Tewas
1 jam yang lalu
Mantan PM Polandia:...
Mantan PM Polandia: NATO Tak Dapat Melawan AS dalam Masalah Ukraina
2 jam yang lalu
Katanya Gencatan Senjata,...
Katanya Gencatan Senjata, tapi Israel Bunuh Lebih dari 150 Orang di Gaza
3 jam yang lalu
Balas Ancaman Rusia,...
Balas Ancaman Rusia, Australia Sebut Putin Monster Tak Bermoral
4 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved