Perbatasan Dibuka, Warga Korut 'Mudik' untuk Pertama Kalinya Sejak 2020
loading...
A
A
A
Sebelum laporan hari Minggu ini dikeluarkan, sejumlah tanda selama beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa Korut setidaknya telah membuka kembali sebagian perbatasannya bagi warganya di China.
Pada tanggal 22 Agustus, sebuah pesawat penumpang Air Koryo mendarat di Bandara Shoudu Beijing untuk pertama kalinya sejak pandemi sebagai bagian dari penerbangan pulang pergi, transit pertama sejak Januari 2020.
Pesawat lain tiba di Beijing pada hari Kamis dan dilaporkan membawa ratusan penumpang. Penumpang Korut kembali ke rumah.
Laporan dari lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa bus dengan pelat nomor diplomatik yang mewakili Kedutaan Besar Korut di China yang tiba sebelum penerbangan ke Pyongyang.
Pada hari Sabtu, layanan pelacakan pesawat FlightRadar24 menunjukkan bahwa pesawat Air Koryo lainnya (JS151) tiba di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dari Bandara Pyongyang Sunan pagi itu, menandai penerbangan ketiga dalam minggu ini.
Namun, luas dan cakupan pembukaan kembali perbatasan Korut masih belum jelas dan kecil kemungkinan transit lintas batas akan kembali normal dalam waktu dekat.
“Sebagian besar warga Korea Utara yang terjebak di luar negeri selama tiga tahun akan segera kembali ke negaranya, meskipun beberapa pekerja mungkin lebih memilih untuk tinggal dan menghasilkan lebih banyak uang tambahan untuk keluarga mereka,” kata Lankov.
Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa Beijing dan Pyongyang tidak setuju mengenai repatriasi pekerja.
"China ingin mereka kembali ke DPRK, sementara Korea Utara berharap mereka tetap tinggal," kata NIS menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Pada tanggal 22 Agustus, sebuah pesawat penumpang Air Koryo mendarat di Bandara Shoudu Beijing untuk pertama kalinya sejak pandemi sebagai bagian dari penerbangan pulang pergi, transit pertama sejak Januari 2020.
Pesawat lain tiba di Beijing pada hari Kamis dan dilaporkan membawa ratusan penumpang. Penumpang Korut kembali ke rumah.
Laporan dari lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa bus dengan pelat nomor diplomatik yang mewakili Kedutaan Besar Korut di China yang tiba sebelum penerbangan ke Pyongyang.
Pada hari Sabtu, layanan pelacakan pesawat FlightRadar24 menunjukkan bahwa pesawat Air Koryo lainnya (JS151) tiba di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dari Bandara Pyongyang Sunan pagi itu, menandai penerbangan ketiga dalam minggu ini.
Namun, luas dan cakupan pembukaan kembali perbatasan Korut masih belum jelas dan kecil kemungkinan transit lintas batas akan kembali normal dalam waktu dekat.
“Sebagian besar warga Korea Utara yang terjebak di luar negeri selama tiga tahun akan segera kembali ke negaranya, meskipun beberapa pekerja mungkin lebih memilih untuk tinggal dan menghasilkan lebih banyak uang tambahan untuk keluarga mereka,” kata Lankov.
Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa Beijing dan Pyongyang tidak setuju mengenai repatriasi pekerja.
"China ingin mereka kembali ke DPRK, sementara Korea Utara berharap mereka tetap tinggal," kata NIS menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.