Balas Dendam, Medvedev Sarankan Rusia Serang Pelabuhan Ukraina Lebih Banyak Lagi

Minggu, 06 Agustus 2023 - 13:45 WIB
loading...
Balas Dendam, Medvedev Sarankan Rusia Serang Pelabuhan Ukraina Lebih Banyak Lagi
Pelabuhan Odesa di Ukraina hancur diserang rudal Rusia. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev sarankan militer Moskow untuk menyerang pelabuhan Ukraina lebih banyak lagi. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyarankan militer Moskow untuk melancarkan lebih banyak serangan terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Seruannya itu sebagai balas dendam atas serangan Kyiv terhadap kapal-kapal Rusia di Laut Hitam.

Dia juga mengancam akan membuat Ukraina menderita "bencana ekologis".

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia—sebuah badan yang diketuai oleh Presiden Vladimir Putin—, berbicara setelah serangan drone laut Ukraina terhadap kapal perang Rusia di pelabuhan Novorossiysk.



Serangan serupa juga menghantam kapal tanker kimia Rusia di dekat Crimea.

Putin telah memimpin rapat Dewan Keamanan pada hari Jumat yang dihadiri Medvedev setelah serangan di Novorossiysk, di mana Olenegorsky Gornyak—kapal pendarat Angkatan Laut Rusia—dilaporkan rusak parah.

"Keparat dan orang aneh hanya memahami kekejaman dan kekerasan. Rupanya, serangan di [pelabuhan] Odesa, Izmail, dan tempat lain tidak cukup bagi mereka," kata Medvedev dalam sebuah postingan di akun media sosial resminya, yang dikutip Reuters, Minggu (6/8/2023).

Rusia dalam beberapa pekan terakhir menargetkan pelabuhan Odesa di Laut Hitam, tempat Angkatan Laut Ukraina bermarkas, dan pelabuhan Izmail di seberang Sungai Danube yang berbatasan dengan Rumania. Serangan itu merusak infrastruktur pelabuhan dan fasilitas biji-bijian.

Moskow, yang bulan lalu menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya dengan aman melalui Laut Hitam, memulai serangan ke pelabuhan setelah serangan Ukraina di Jembatan Crimea menewaskan pasangan suami istri dan menyebabkan putri mereka luka serius.

PBB dan beberapa negara Barat sertra Afrika telah mendesak Rusia untuk kembali ke kesepakatan biji-bijian, sesuatu yang dikatakan Moskow hanya akan dilakukan jika dan ketika kesepakatan yang dirancang untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia diterapkan.

Medvedev menyarankan serangan balasan Rusia terhadap Ukraina karena serangan drone laut Kyiv dapat mengakhiri peluang untuk menghidupkan kembali kesepakatan biji-bijian.

"Jika sampah Kyiv ingin menciptakan bencana ekologis di Laut Hitam, mereka harus mendapatkannya di bagian wilayah mereka yang akan segera jatuh ke Polandia dan akan berbau busuk selama berabad-abad setelah itu," kata Medvedev.

"Itu akan menjadi penghakiman terakhir bagi mereka atas kesepakatan biji-bijian," paparnya.

Tidak jelas bencana ekologis apa yang dimaksud Medvedev. Pejabat tinggi keamanan Rusia itu telah mengeklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa pasukan Polandia akan dikerahkan ke Ukraina barat di beberapa titik, sementara Rusia akan mempertahankan dan memperluas wilayah yang telah dianeksasi secara sepihak di selatan dan timur Ukraina.

Kyiv, yang melakukan serangan balasan, mengatakan tetap berkomitmen untuk merebut kembali semua wilayahnya, termasuk Crimea.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1311 seconds (0.1#10.140)