Macron Sebut Kudeta di Niger Bukan Akhir, Dukung Penjatuhan Sanksi

Jum'at, 28 Juli 2023 - 20:36 WIB
loading...
A A A
Seseorang yang dekat dengan presiden yang tidak berwenang untuk berbicara tentang situasi tersebut mengatakan kepada Associated Press bahwa Bazoum tidak berniat mengundurkan diri dan pembicaraan sedang berlangsung.

Namun, tidak jelas siapa yang terlibat dalam dialog, sifat diskusi atau bagaimana prosesnya.



Awal pekan ini, Ecowas (Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat), mengatakan telah mengirim presiden Benin, Patrice Talon, untuk memimpin upaya mediasi, tetapi Talon tidak berada di negara tersebut pada hari Jumat. Pemberontak, dalam pidato pertama mereka ke negara itu pada Rabu malam, mendesak "mitra eksternal" untuk tidak ikut campur.

Analis mengatakan kudeta mengancam akan membentuk kembali keterlibatan masyarakat internasional dengan wilayah Sahel.

Pada hari Kamis, wakil presiden AS, Kamala Harris, mengatakan kerja sama substansial negara itu dengan pemerintah Niger bergantung pada komitmen berkelanjutan Niger terhadap standar demokrasi.

Niger dapat kehilangan jutaan dolar dalam bantuan dan bantuan militer, yang baru-baru ini diberikan oleh AS dan negara-negara Eropa dalam upaya untuk membantu memerangi ekstremisme Islam.

Pada tahun 2021, AS mengatakan telah memberi Niger lebih dari USD500 juta bantuan militer dan program pelatihan sejak 2012, salah satu program dukungan terbesar di Afrika sub-Sahara. Tahun ini Uni Eropa meluncurkan misi pelatihan militer senilai 27 juta Euro di Niger.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2097 seconds (0.1#10.140)