Panglima Militer Jenderal Joseph Aoun Terpilih sebagai Presiden Lebanon

Jum'at, 10 Januari 2025 - 07:27 WIB
loading...
Panglima Militer Jenderal...
Parlemen Lebanon memilih Panglima Militer Jenderal Joseph Aoun sebagai presiden negara tersebut. Foto/via Hurriyet Daily News
A A A
BEIRUT - Parlemen Lebanon memilih Panglima Militer Jenderal Joseph Aoun sebagai presiden negara tersebut pada hari Kamis.

Jabatan presiden, yang diperuntukkan bagi seorang Kristen Maronit dalam sistem pembagian kekuasaan sektarian Lebanon, telah kosong sejak masa jabatan Michel Aoun berakhir pada Oktober 2022, dengan faksi-faksi yang terpecah tidak dapat menyetujui seorang kandidat yang mampu memenangkan cukup suara di Parlemen yang beranggotakan 128 orang.

Aoun tidak memperoleh 86 suara yang dibutuhkan dalam pemungutan suara putaran pertama, tetapi berhasil melewati ambang batas dengan 99 suara di putaran kedua, menurut Ketua Parlemen Nabih Berri.



Menurut laporan Reuters, Jumat (10/1/2025)Sang jenderal terpilih setelah anggota Parlemen dari Hizbullah dan sekutu Syiahnya, Gerakan Amal, mendukungnya.

Pemilihan Aoun sebagai presiden merupakan langkah pertama untuk menghidupkan kembali lembaga-lembaga pemerintah di negara yang tidak memiliki kepala negara maupun kabinet yang sepenuhnya berwenang sejak Michel Aoun meninggalkan jabatannya.

Lebanon, yang ekonominya masih terguncang akibat keruntuhan finansial yang menghancurkan pada tahun 2019, sangat membutuhkan dukungan internasional untuk membangun kembali negara itu dari perang, yang menurut perkiraan Bank Dunia menghabiskan biaya negara tersebut sebesar USD8,5 miliar.

Sistem pemerintahan Lebanon mengharuskan presiden baru untuk mengadakan konsultasi dengan anggota Parlemen guna mencalonkan perdana menteri Muslim Sunni untuk membentuk kabinet baru, sebuah proses yang sering kali dapat berlarut-larut karena faksi-faksi saling bertukar jabatan menteri.

Jenderal Aoun memiliki peran penting dalam mendukung gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel yang ditengahi oleh Washington dan Paris pada bulan November.

Persyaratan tersebut mengharuskan militer Lebanon untuk dikerahkan ke Lebanon selatan saat pasukan Israel dan Hizbullah menarik pasukan.

Jenderal Aoun (60), telah menjadi Panglima Militer Lebanon yang didukung Amerika Serikat sejak 2017.

Selama masa jabatannya, bantuan AS terus mengalir ke militer Lebanon, bagian dari kebijakan Amerika yang telah lama berfokus pada dukungan terhadap lembaga-lembaga negara untuk mengekang pengaruh Hizbullah.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)