Perang Terus Berlanjut, Negara-negara Ini Menolak Bantu Ukraina
loading...
A
A
A
Meski begitu, Israel telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dan sistem peringatan dini ke Kiev. Laporan media juga menunjukkan bahwa Israel telah menyetujui beberapa lisensi yang memungkinkan sistem peperangan elektronik yang mampu mengganggu drone untuk diekspor ke Ukraina.
Sejumlah negara Amerika Selatan atau Latin menolak untuk memberikan bantuan militer untuk Ukraina.
Saat AS memberikan tawaran kepada negara-negara Amerika Latin untuk menyumbangkan peralatan militer buatan Rusia mereka yang sudah usang ke Ukraina dan akan menggantinya dengan yang lebih unggul, para pemimpin negara Amerika Latin berbaris mengecamnya.
“Bahkan jika mereka berakhir sebagai memo di Kolombia, kami tidak akan menyerahkan senjata Rusia untuk dibawa ke Ukraina guna memperpanjang perang,” jawab presiden sayap kiri Kolombia Gustavo Petro.
“Kami tidak memihak kedua belah pihak. Kami (memihak) untuk perdamaian,” imbuhnya.
“Brasil tidak tertarik untuk menyerahkan amunisi yang akan digunakan dalam perang antara Ukraina dan Rusia,” kata Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
“Brasil adalah negara yang damai. Saat ini, kita perlu menemukan mereka yang menginginkan perdamaian, sebuah kata yang sejauh ini jarang digunakan,” sambungnya.
Argentina juga mengambil garis yang sama.
“Argentina tidak akan bekerja sama dalam perang,” kata seorang juru bicara kementerian pertahanan.
“Tidak pantas bekerja sama dengan mengirim senjata ke konflik di Eropa,” demikian kata juru bicara kementerian pertahanan Argentina.
Korea Selatan (Korsel) juga masuk dalam daftar negara yang menolak untuk mengirimkan senjata ke Kiev. Sekutu utama AS dan produsen utama amunisi artileri, Korea Selatan sejauh ini berusaha menghindari permusuhan dengan Rusia karena perusahaannya beroperasi di sana dan pengaruh Moskow atas Korea Utara, meskipun ada tekanan yang meningkat dari negara-negara barat untuk pasokan senjata.
Negara berpenduduk 8,8 juta orang yang terkurung daratan itu memiliki posisi netral militer yang dipersenjatai dengan baik sejak lama.
Terlepas dari tekanan dari Kiev dan sekutunya, Swiss sejauh ini tidak mengizinkan negara-negara lain yang memiliki persenjataan buatannya untuk mengekspornya kembali ke Ukraina.
4. Negara-negara Amerika Latin
Sejumlah negara Amerika Selatan atau Latin menolak untuk memberikan bantuan militer untuk Ukraina.
Saat AS memberikan tawaran kepada negara-negara Amerika Latin untuk menyumbangkan peralatan militer buatan Rusia mereka yang sudah usang ke Ukraina dan akan menggantinya dengan yang lebih unggul, para pemimpin negara Amerika Latin berbaris mengecamnya.
“Bahkan jika mereka berakhir sebagai memo di Kolombia, kami tidak akan menyerahkan senjata Rusia untuk dibawa ke Ukraina guna memperpanjang perang,” jawab presiden sayap kiri Kolombia Gustavo Petro.
“Kami tidak memihak kedua belah pihak. Kami (memihak) untuk perdamaian,” imbuhnya.
“Brasil tidak tertarik untuk menyerahkan amunisi yang akan digunakan dalam perang antara Ukraina dan Rusia,” kata Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
“Brasil adalah negara yang damai. Saat ini, kita perlu menemukan mereka yang menginginkan perdamaian, sebuah kata yang sejauh ini jarang digunakan,” sambungnya.
Argentina juga mengambil garis yang sama.
“Argentina tidak akan bekerja sama dalam perang,” kata seorang juru bicara kementerian pertahanan.
“Tidak pantas bekerja sama dengan mengirim senjata ke konflik di Eropa,” demikian kata juru bicara kementerian pertahanan Argentina.
5. Korea Selatan
Korea Selatan (Korsel) juga masuk dalam daftar negara yang menolak untuk mengirimkan senjata ke Kiev. Sekutu utama AS dan produsen utama amunisi artileri, Korea Selatan sejauh ini berusaha menghindari permusuhan dengan Rusia karena perusahaannya beroperasi di sana dan pengaruh Moskow atas Korea Utara, meskipun ada tekanan yang meningkat dari negara-negara barat untuk pasokan senjata.
6. Swiss
Negara berpenduduk 8,8 juta orang yang terkurung daratan itu memiliki posisi netral militer yang dipersenjatai dengan baik sejak lama.
Terlepas dari tekanan dari Kiev dan sekutunya, Swiss sejauh ini tidak mengizinkan negara-negara lain yang memiliki persenjataan buatannya untuk mengekspornya kembali ke Ukraina.