Penjaga Pantai AS Pimpin Penyelidikan Penyebab Tragedi Kapal Selam Titan

Senin, 26 Juni 2023 - 23:55 WIB
loading...
Penjaga Pantai AS Pimpin Penyelidikan Penyebab Tragedi Kapal Selam Titan
Penjaga Pantai AS Pimpin Penyelidikan Penyebab Tragedi Kapal Selam Titan. FOTO/Reuters
A A A
BOSTON - Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Minggu (25/6/2023), bahwa mereka memimpin penyelidikan atas hilangnya kapal selam Titan yang membawa lima orang ke bangkai kapal Titanic. Penyelidikan dilakukan untuk menentukan apa yang menyebabkan kapal selam itu meledak.

Seperti dilaporkan AP, kepala penyelidik Kapten Jason Neubauer, mengatakan operasi penyelamatan sedang berlangsung, dan mereka telah memetakan lokasi kecelakaan. Dia tidak memberikan batas waktu untuk penyelidikan.



“Pertemuan Dewan Investigasi Kelautan adalah tingkat investigasi tertinggi yang dilakukan oleh Penjaga Pantai AS,” kata Neubauer.

“Penyelidik bekerja sama dengan otoritas investigasi nasional dan internasional lainnya, termasuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Dewan Keselamatan Transportasi Kanada, dewan investigasi kecelakaan laut Prancis, dan Cabang Investigasi Kecelakaan Laut Inggris,” tambahnya.

Menurutnya, bukti sedang dikumpulkan di pelabuhan St. John's, Newfoundland, berkoordinasi dengan otoritas Kanada. Dewan Penjaga Pantai dapat membuat rekomendasi kepada jaksa penuntut untuk menerapkan sanksi perdata atau pidana sebagaimana diperlukan.



Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka tidak akan menggunakan peralatan penyelamatan berukuran besar yang telah dikerahkan untuk upaya mengambil kapal selam Titan.

Flyaway Deep Ocean Salvage System memiliki kemampuan mengangkat Titan utuh kembali ke permukaan. Penjaga Pantai AS mengumumkan pada hari Kamis bahwa puing-puing dari kapal selam telah ditemukan kira-kira 1.600 kaki (488 meter) dari Titanic di perairan Atlantik Utara.

Kapal selam Titan meledak dalam perjalanannya untuk melihat reruntuhan Titanic, menewaskan kelima orang di dalamnya. Puing-puing ditemukan sekitar 12.500 kaki (3.810 meter) di bawah air.



Angkatan Laut hanya akan menggunakan sistem penyelamatan laut jika ada bagian yang cukup besar untuk memerlukan penggunaan peralatan khusus.

“Upaya difokuskan untuk membantu memetakan bidang puing dalam persiapan upaya pemulihan dan untuk mendukung tindakan investigasi. Upaya untuk memobilisasi peralatan seperti Flyaway Deep Ocean Salvage System telah dihentikan,” kata seorang pejabat Angkatan Laut kepada The Associated Press.

Angkatan Laut menggambarkan Flyaway Deep Ocean Salvage System sebagai “sistem pengangkat kapal portabel yang dirancang untuk memberikan kapasitas angkat laut dalam yang andal hingga 60.000 pound untuk pemulihan benda besar, besar, dan berat yang tenggelam seperti pesawat terbang atau kapal kecil.”
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)