10 Negara yang Memberlakukan 4 Hari Kerja, Nomor 9 Sukses Mengurangi Tren Bunuh Diri

Jum'at, 23 Juni 2023 - 14:06 WIB
loading...
A A A
Untuk tahun pertama percontohan, pemerintah akan membiayai sebagian biaya upah, dan akan membantu mendanai pelatihan untuk meningkatkan efisiensi. Hanya pekerja dengan kontrak permanen penuh waktu yang dapat ikut serta.

Setelah partai sayap kiri kecil Más País mengumumkan tahun lalu bahwa pemerintah telah menyetujui permintaan mereka untuk meluncurkan program percontohan sederhana dari empat hari kerja seminggu, Spanyol meluncurkan proyek percontohan pada bulan Desember.

Percontohan ini akan membantu UKM mengurangi jam kerja mereka setidaknya setengah hari, tanpa mengurangi gaji.

Uji coba tersebut sebagai penilaian untuk melihat apakah produktivitas dapat ditingkatkan. Perusahaan yang mendaftar dapat menerima bantuan dari dana pemerintah 10 juta euro. Tetapi mereka harus merancang cara untuk meningkatkan produktivitas yang mengkompensasi kelebihan biaya upah.

4. Portugal

Portugal menjadi negara terbaru yang mengumumkan uji coba empat hari seminggu.

Menyusul keberhasilan program uji coba lainnya di benua itu, Portugal telah mengambil risiko dan bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah yang berkecimpung dengan konsep empat hari seminggu.

Sebagai bagian dari proyek percontohan yang didanai pemerintah yang diumumkan pada awal Juni, 39 perusahaan swasta telah mendaftar untuk ambil bagian dalam prakarsa dalam kemitraan dengan kelompok advokasi nirlaba 4 Day Week Global.

Perusahaan yang ikut serta diharapkan untuk mengikuti "model 100:80:100" - 100 persen dari gaji untuk 80% dari waktu, sebagai imbalan atas komitmen untuk mempertahankan setidaknya 100% produktivitas.

Dengan 72% orang bekerja lebih dari 40 jam seminggu, Portugal memiliki minggu kerja terlama ketiga di negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), menurut laporan uji coba yang disusun oleh Universitas London dan Reading yang membantu mengawasi persidangan.

5. Islandia

Antara 2015 hingga 2019, Islandia melakukan percontohan terbesar di dunia dari 35 hingga 36 jam kerja seminggu (dipotong dari 40 jam tradisional) tanpa panggilan untuk pemotongan gaji yang sepadan.

Sekitar 2.500 orang ikut serta dalam tahap uji coba.

Untuk memastikan kontrol kualitas, hasilnya dianalisis oleh Asosiasi nirlaba Islandia untuk Keberlanjutan dan Demokrasi (ALDA).
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)