Pentagon Akui Salah Hitung Nilai Bantuan Militer untuk Ukraina

Rabu, 21 Juni 2023 - 13:29 WIB
loading...
Pentagon Akui Salah Hitung Nilai Bantuan Militer untuk Ukraina
Pentagon Akui Salah Hitung Nilai Bantuan Militer untuk Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Pentagon mengatakan pada Selasa (20/6/2023), bahwa mereka melebih-lebihkan nilai senjata yang telah dikirim ke Ukraina sebesar USD6,2 miliar selama dua tahun terakhir. Jumlah ini sekitar dua kali lipat dari perkiraan awal dan menghasilkan surplus yang akan digunakan untuk paket keamanan di masa depan.

Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh mengatakan, tinjauan rinci dari kesalahan akuntansi menemukan bahwa dinas militer menggunakan biaya penggantian daripada nilai buku peralatan yang ditarik dari stok Pentagon dan dikirim ke Ukraina.



“Perhitungan akhir menunjukkan ada kesalahan sebesar USD3,6 miliar pada tahun fiskal saat ini dan USD2,6 miliar pada tahun fiskal 2022, yang berakhir pada 30 September lalu,” kata Singh, seperti dikutip dari AP.

Akibatnya, departemen sekarang memiliki uang tambahan dalam pundi-pundi yang digunakan untuk mendukung Ukraina karena melakukan serangan balasan terhadap Rusia. Dan itu terjadi saat tahun fiskal berakhir dan dana kongres mulai berkurang.

“Itu hanya akan kembali ke pot uang yang telah kami alokasikan untuk penarikan saham Pentagon di masa depan,” lanjut Singh.



Pengungkapan itu muncul saat Ukraina bergerak maju dengan tahap awal serangan balasannya, dalam upaya untuk mengusir pasukan Kremlin dari wilayah yang telah mereka duduki sejak invasi skala penuh pada Februari 2022.

Pentagon telah berulang kali menggunakan otoritas penarikan presiden untuk menarik senjata, amunisi, dan peralatan lainnya dari rak, sehingga bisa sampai ke Ukraina jauh lebih cepat daripada melalui proses pembelian.

Berdasarkan perkiraan sebelumnya yang diumumkan pada 13 Juni, AS telah memberikan lebih dari USD40 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sejak invasi Rusia. Dengan menggunakan perhitungan baru, AS sebenarnya telah memberikan bantuan kurang dari USD34 miliar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)