Presiden Afrika Selatan kepada Putin: Perang Ukraina Harus Diakhiri

Minggu, 18 Juni 2023 - 08:14 WIB
loading...
A A A


Perang telah sangat membatasi ekspor biji-bijian dari Ukraina dan pupuk dari Rusia, yang telah mempengaruhi negara-negara Afrika khususnya dan meningkatkan kerawanan pangan global.

Tetapi Putin menyalahkan Barat atas krisis biji-bijian - bukan perang di Ukraina - karena dia mengatakan hanya 3% dari ekspor biji-bijian yang diizinkan berdasarkan kesepakatan yang disponsori PBB untuk memastikan jalur aman melalui Laut Hitam pergi ke negara-negara termiskin di dunia.

Rusia telah berulang kali mengeluh bahwa sanksi Barat membatasi ekspor pertaniannya sendiri. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada alasan untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian, karena sejauh ini apa yang dijanjikan kepada Rusia belum dilakukan.



Putin memuji apa yang dia gambarkan sebagai posisi seimbang Afrika dalam perang, yang terus disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus".

Delegasi Afrika, terdiri dari wakil-wakil dari Afrika Selatan, Mesir, Senegal, Kongo-Brazzaville, Komoro, Zambia, dan Uganda telah dirancang khusus untuk keluasan dan keseimbangan, dengan anggota dari berbagai bagian Afrika dengan pandangan yang berbeda tentang konflik.

Afrika Selatan dan Uganda dipandang condong ke Rusia, sedangkan Zambia dan Komoro lebih dekat ke Barat. Mesir, Senegal, dan Kongo-Brazzaville sebagian besar tetap netral.

Negara-negara Afrika terutama melihat konflik tersebut sebagai konfrontasi antara Rusia dan Barat.

Delegasi tersebut juga bertemu dengan para pemimpin Ukraina pada hari Jumat, di mana Ramaphosa memperingatkan bahwa perang di Eropa mempengaruhi antara 1,2 dan 1,3 miliar orang di Afrika.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2579 seconds (0.1#10.24)