5 Negara Ini dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, No 2 Berbatasan dengan Indonesia

Selasa, 30 Mei 2023 - 11:32 WIB
loading...
5 Negara Ini dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, No 2 Berbatasan dengan Indonesia
Aktivitas kriminalitas di suatu negara mengganggu iklim investasi dan pariwisata. Foto/Reuters
A A A
CARACAS - Keamanan dan kenyamanan bagi warga suatu negara merupakan suatu kebutuhan. Itu juga menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengendalikan kejahatan . Negara yang memiliki banyak aktivitas kriminal cenderung tidak populer dikunjungi wisatawan dan investor.

Bentuk kejahatan lain bisa berupa perampokan dan penyerangan. Itu bisa disebabkan pengangguran di negara tersebut. Selain itu, adanya mafia atau organisasi penjahat yang terorganisir juga menjadikan kegiatan yang terlarang justru menjadi kebiasaan di suatu negara.

World of Statistics mengungkap peringkat negara paling kriminal di dunia. Berikut adalah 5 negara yang memiliki banyak aktivitas kejahatan.



1. Venezuela

5 Negara Ini dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, No 2 Berbatasan dengan Indonesia

Foto/Reuters

Melansir Global Organized Crime Index, Venezuela merupakan salah satu negara aktivitas kejahatan yang tinggi. Itu karena faktor kelompok kriminal terorganisir telah berkontribusi pada peningkatan pembunuhan, penculikan, pemerasan dan kekerasan.

Pemerintah Venezuela juga mandul dalam penegakkan hukum. {emerintah sering menyalahkan penjahat Kolombia sebagai satu-satunya sumber kekerasan dan kejahatan. Venezuela gagal mengkriminalkan korupsi, pencucian uang, dan perdagangan manusia secara komprehensif.

Venezuela berisiko tinggi untuk pencucian uang dan pendanaan terorisme karena kurangnya kemauan politik, ekonomi yang tidak stabil, kerja sama bilateral yang terbatas, dan lemahnya pengawasan dan penegakan anti pencucian uang. Proporsi pencucian uang terbesar dihasilkan oleh perdagangan narkoba, serta korupsi dan penyelundupan.

Pasar narkoba dan heroin sintetik tampak kecil di Venezuela, meskipun jalur perdagangan heroin memang ada antara Venezuela dan Puerto Rico. Kokain, yang diproduksi di negara tetangga Kolombia, adalah pasar kriminal terbesar Venezuela.

2. Papua Nugini

Aktivitas kriminal yang terus meningkat di Papua Nugini disebabkan maraknya perdagangan senjata. Perdagangan senjata menjadi masalah lama dan serius di Papua Nugini, dengan impor senjata ilegal mempersenjatai kelompok kriminal yang beroperasi di negara tersebut.

Sebagian besar perdagangan senjata ilegal terjadi di wilayah perbatasan antara Papua Nugini dan Indonesia, dan di wilayah yang berbatasan dengan Selat Torres, yang dibagi dengan Australia.

Perdagangan senjata ilegal terkait dengan sejumlah kegiatan kriminal lainnya, karena jaringan kriminal sering memperdagangkan senjata untuk ganja yang ditanam di Papua Nugini, atau mengeksploitasi korupsi dalam penegakan hukum untuk memastikan pengiriman senjata yang aman ke negara tersebut.

Kemudian, pasar ganja adalah pasar obat yang paling menyebar di Papua Nugini, serta obat yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di negara itu. Sementara sebagian besar ganja yang dibudidayakan di Papua Nugini adalah untuk keperluan rumah tangga, sebagian besar diselundupkan ke luar negeri, seringkali dengan keterlibatan aktor kriminal asing, dan dalam beberapa kasus ditukar dengan komoditas terlarang lainnya, terutama senjata kecil dan ringan.

3. Afghanistan

5 Negara Ini dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, No 2 Berbatasan dengan Indonesia

Foto/Reuters

Kejahatan paling nyata di Afghanistan adalah perdagangan heroin dan narkoba sintetik. Pasar heroin Afghanistan adalah yang terbesar di dunia: hampir semua produksi opium global terjadi di negara tersebut.

Heroin Afghanistan diekspor ke setiap wilayah di dunia kecuali Amerika Latin. Rute transportasi baru juga telah dibuka dalam beberapa tahun terakhir untuk melayani berbagai pasar Asia, Timur Tengah, dan Afrika dengan lebih baik, dan pada tingkat yang lebih rendah, pasar Skandinavia.

Kemudian, lebih dari empat dekade konflik telah mengakibatkan perdagangan senjata menjadi masalah serius di Afghanistan. Tingkat ketidakamanan yang tinggi menimbulkan permintaan besar akan senjata dan menciptakan akses mudah ke pasar gelap senjata untuk milisi, pemberontak, dan warga sipil.



4. Afrika Selatan

Pada November 2022, lebih dari 7.000 orang dibunuh selama tiga bulan di Afrika Selatan. Itu peningkatan kejahatan kekerasan dari periode yang sama tahun lalu.

Tingkat pembunuhan naik 14 persen antara Juli dan September 2022, dibandingkan dengan jangka waktu yang sama pada tahun 2021, ketika 6.163 orang terbunuh. Hampir 1.000 wanita termasuk di antara mereka yang dibunuh selama periode 2022. Lebih dari 13.000 wanita juga menjadi korban penyerangan dengan maksud untuk melukai tubuh, dan 1.277 wanita menjadi korban percobaan pembunuhan.

Kemudian, untuk narkotika, Afrika Selatan menjadi tujuan penjualan heroin Afghanistan yang tiba langsung melalui jalur laut dan udara. Afrika Selatan menonjol sebagai negara transit utama karena lebih mudah bagi pelaku perdagangan narkotika untuk memindahkan peti kemas ke Eropa dari Afrika Selatan daripada dari negara lain di wilayah tersebut.

5. Honduras

5 Negara Ini dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, No 2 Berbatasan dengan Indonesia

Foto/Reuters

Honduras dikenal rumah bagi pasar perdagangan senjata yang relatif berkembang, yang, meskipun tidak dikendalikan oleh satu kelompok tertentu. Senjata sering dibeli secara legal di Amerika Serikat sebelum diperdagangkan ke negara tersebut. Beberapa organisasi penjahat paling kuat di Honduras juga membeli senjata berkekuatan tinggi – termasuk senapan serbu AK47, senapan sniper Dragoon, dan granat berpeluncur roket.

WIlayah Honduras di tengah salah satu koridor perdagangan narkoba utama di wilayah Afrika Selatan. Organisasi besar bekerja sebagai perantara antara produsen kokain Kolombia dan pedagang Meksiko. Mereka mengangkut obat tersebut melalui Honduras melalui darat, laut dan udara dari Meksiko, El Salvador dan Guatemala ke Amerika Serikat. Organisasi lokal dilaporkan berada di belakang perkebunan dan laboratorium baru yang bermunculan dalam upaya untuk mengontrol lebih banyak elemen rantai pasokan daripada sekadar transportasi.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)