PM Kishida Bersedia Bertemu Jong-un Bahas Penculikan Warga Jepang
loading...
A
A
A
TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Sabtu (27/5/2023), bahwa dia bersedia bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un untuk mencoba dan menyelesaikan masalah warga negara Jepang yang diculik pada 1960-an dan 1970-an.
"Saya bertekad untuk menghadapi Kim Jong-un secara langsung, tanpa prasyarat apa pun," kata Kishida pada pertemuan tentang masalah tersebut di Tokyo, lapor surat kabar Mainichi Shimbun.
Pada 2022, Pyongyang mengakui telah menculik 13 warga Jepang beberapa dekade sebelumnya. Lima korban penculikan dan keluarga mereka kemudian kembali ke Jepang, mengatakan yang lainnya telah meninggal.
Namun, Tokyo yakin 17 orang Jepang diculik, dan terus menyelidiki nasib mereka yang tidak kembali, menurut media lokal.
Perdana Menteri Jepang sebelumnya, Shinzo Abe juga telah menyatakan keinginan untuk bertemu Jong-un untuk membahas penculikan warga Korut ini. Kala itu Abe telah berjanji untuk melanjutkan masalah ini sampai semua warga Jepang yang dibawa dikembalikan ke Jepang.
Dewasa ini, hubungan Jepang dengan Korut tidak bisa dikatakan harmonis. Bahkan, Jepang mengatakan siap untuk menembak jatuh roket satelit mata-mata Korut jika diperlukan. Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan kepada militer Jepang untuk membuat persiapan yang diperlukan, karena ia berpotensi memerintahkan penghancuran rudal balistik.
Penegasan itu muncul menyusul pengumuman oleh Korut bahwa Pyongyang sedang membuat persiapan terakhirnya untuk meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya.
"Saya bertekad untuk menghadapi Kim Jong-un secara langsung, tanpa prasyarat apa pun," kata Kishida pada pertemuan tentang masalah tersebut di Tokyo, lapor surat kabar Mainichi Shimbun.
Pada 2022, Pyongyang mengakui telah menculik 13 warga Jepang beberapa dekade sebelumnya. Lima korban penculikan dan keluarga mereka kemudian kembali ke Jepang, mengatakan yang lainnya telah meninggal.
Namun, Tokyo yakin 17 orang Jepang diculik, dan terus menyelidiki nasib mereka yang tidak kembali, menurut media lokal.
Perdana Menteri Jepang sebelumnya, Shinzo Abe juga telah menyatakan keinginan untuk bertemu Jong-un untuk membahas penculikan warga Korut ini. Kala itu Abe telah berjanji untuk melanjutkan masalah ini sampai semua warga Jepang yang dibawa dikembalikan ke Jepang.
Dewasa ini, hubungan Jepang dengan Korut tidak bisa dikatakan harmonis. Bahkan, Jepang mengatakan siap untuk menembak jatuh roket satelit mata-mata Korut jika diperlukan. Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan kepada militer Jepang untuk membuat persiapan yang diperlukan, karena ia berpotensi memerintahkan penghancuran rudal balistik.
Penegasan itu muncul menyusul pengumuman oleh Korut bahwa Pyongyang sedang membuat persiapan terakhirnya untuk meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya.
(esn)