Iran Eksekusi Pemimpin Jaringan Perdagangan Manusia

Sabtu, 20 Mei 2023 - 17:03 WIB
loading...
Iran Eksekusi Pemimpin Jaringan Perdagangan Manusia
Iran eksekusi pemimpin jaringan perdagangan manusia. Foto/Ilustrasi
A A A
TEHERAN - Iran mengatakan telah mengeksekusi kepala jaringan yang memperdagangkan wanita Iran ke negara tetangga.

Pengadilan negara itu mengatakan bahwa Shahrooz Sakhnoori, seorang pria yang dikenal dengan nama samaran "Alex", adalah pemimpin jaringan perdagangan manusia yang mengirim gadis dan wanita Iran melintasi perbatasan.

Dilaporkan Reuters bahwa Sakhnoori dieksekusi pada Sabtu (20/5/2023) pagi atas kejahatan perdagangan manusia untuk tujuan prostitusi.

Media lokal melaporkan bahwa "Alex" telah ditangkap di Malaysia berkoordinasi dengan Interpol dan dipindahkan ke Iran pada tahun 2020. Dia dijatuhi hukuman mati pada September 2021 seperti dikutip dari Independent.

Ini terjadi ketika pihak berwenang mengeksekusi tiga pria sehubungan dengan protes anti-pemerintah tahun lalu pada hari Jumat kemarin. Ketiganya dinyatakan bersalah atas dugaan keterlibatan mereka dalam serangan penembakan yang menewaskan tiga personel keamanan di Isfahan pada November lalu.

Majid Kazemi (30) Saleh Mirhashemi (36) dan Saeed Yaqoubi (37) dieksekusi pada hari Jumat.



Laporan lokal mengatakan bahwa kerumunan massa telah berkumpul di luar penjara tempat mereka ditahan pada Kamis malam karena desas-desus tentang eksekusi mereka yang akan segera dilakukan.

Sementara itu, Amnesty International mengatakan ketiganya diadili secara tidak adil dan diduga disiksa. Empat pengunjuk rasa lainnya telah digantung sejak Desember.

Beberapa lainnya dilaporkan telah dijatuhi hukuman mati atau diubah dengan hukuman mati atas protes anti-rezim.

Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia, mentweet bahwa eksekusi terbaru harus memiliki konsekuensi serius bagi Teheran atau puluhan pengunjuk rasa lainnya akan berada dalam bahaya.



“Kita harus membuat para pemimpin republik Islam mengerti bahwa eksekusi pengunjuk rasa tidak akan ditoleransi,” dia menambahkan.

Protes nasional dimulai di Iran tahun lalu pada bulan September setelah wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun Mahsa Amini meninggal saat berada dalam tahanan "polisi moral" Iran.

Iran adalah salah satu algojo terkemuka di dunia. Setidaknya 582 orang dieksekusi pada tahun 2022, naik dari 333 tahun sebelumnya. Lonjakan eksekusi, termasuk untuk pelanggaran narkoba dan tuduhan tidak jelas tentang permusuhan terhadap Tuhan dan penyebaran kerusakan di bumi, telah menuai kritik dari pejabat PBB dan aktivis hak asasi manusia.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1757 seconds (0.1#10.140)