9 Pemimpin Militer Paling 'Berdarah' Sepanjang Sejarah

Senin, 27 Juli 2020 - 06:35 WIB
loading...
A A A
Kaisar Aztec, Motechuhsoma, mengira Cortes adalah dewa ular Aztec, Quetzalcoatl sehingga dia diperlakukan dengan sangat hormat. Cortes menyalahgunakan perlakuan ini di mana tentaranya membakar kuil utama suku Aztec.

Cortes dan anak buahnya kemudian kabur dengan membawa kekayaan paling besar yakni disebut La Noche Triste. Mereka kemudian menaklukkan suku Aztec dengan mudah kekuatan lebih besar dan teknologi militer canggih. (Baca juga: 5 Penjelajah Dunia Paling Legendaris dalam Sejarah)

8. Walter Sansavoir (Pemimpin Militer di Perang Salib)

9 Pemimpin Militer Paling 'Berdarah' Sepanjang Sejarah


Walter Sansavoir adalah pemimpin militer utama di bawah Peter the Hermit di Perang Salib Rakyat Pertama . Meskipun perang melawan Muslim di Tanah Suci, Sansavoir memerintahkan penggerebekan dan pembunuhan orang-orang Yahudi dan pagan di Jerman, Eropa Timur, dan Bizantium. (Baca juga: Sang Penakluk Konstantinopel yang Mewujudkan Janji Rasulullah)

Perang salib rakyat memang membunuh beberapa Muslim dari Kekaisaran Seljuq, tetapi mereka pada akhirnya dihancurkan oleh Walter. Meskipun tidak berhasil dalam hal menangkap Jermsulam, Sansavoir sangat mengilhami lebih banyak pemimpin perang salib Kristen di masa depan yang dipersiapkan dengan pasukan jauh lebih baik dan menyebabkan kematian banyak orang.

9. Ghengis Khan (Kaisar Mongolia)

9 Pemimpin Militer Paling 'Berdarah' Sepanjang Sejarah


Memimpin kekaisaran terbesar kedua dalam sejarah manusia, Ghengis Khan juga dikenal sebagai Chinggis Khan. Ia membangun kerajaannya dengan peperangan yang konstan dan brutal. Kawasan yang ditaklukkan nya membentang dari China, Rusia, hingga Timur Tengah dan banyak lagi. (Baca juga: Mengintip Ulaanbaatar, Ibu Kota Mongolia yang Jadi Lokasi Syuting Crash Landing on You)

Teror dan pembantaian populasi terhadap wilayah yang dikalahkan menjadi kebiasaan Ghengis Khan dalam memperluas kekuasaannya. Semua ini dilakukan dengan alasan untuk mencari kekayaan atau upeti dari orang-orang yang ditaklukkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)