3 Mantan Pemimpin Pernah Hidup di Pengasingan, Tetap Kendalikan Politik dan Bebas dari Kasus Hukum

Selasa, 09 Mei 2023 - 15:37 WIB
loading...
3 Mantan Pemimpin Pernah Hidup di Pengasingan, Tetap Kendalikan Politik dan Bebas dari Kasus Hukum
Demonstran menggelar aksi di Istana Presiden Sri Lanka setelah Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke luar negeri pada 9 Juli 2022. FOTO/Reuters
A A A
Tak semua pemimpin memiliki jalan mulus setelah tidak berkuasa. Banyak di antaranya harus mengasingkan diri ke luar negeri.

Umumnya, mereka yang melarikan diri ke luar negeri adalah pemimpin yang memiliki masalah di dalam negerinya. Bisa jadi, mereka menghadapi kasus hukum atau pun berkonflik dengan kelompok berkuasa.

Tak sedikit mantan pemimpin tersebut memilih kembali ke negaranya ketika kondisi sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk menjaga kepentingan dirinya dan keluarganya. Namun demikian, mantan pemimpin yang memilih tetap berada di luar negeri hingga situasi kondusif.

Berikut adalah tiga pemimpin pemerintahan atau negara yang pernah mengasingkan diri ke luar negeri karena menghadapi skandal hukum.



1.Thaksin Shinawatra

3 Mantan Pemimpin Pernah Hidup di Pengasingan, Tetap Kendalikan Politik dan Bebas dari Kasus Hukum

Foto/Reuters

Mantan perdana menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra mengungkapkan dirinya ingin kembali kembali dari pengasingan sebelum ulang tahunnya yang jatuh pada 26 Juli. Pria 73 tahun yang awalnya polisi berubah menjadi taipan telekomunikasi pernah menjadi dua kali PM, tetapi digulingkan pada kudeta militer 2006.Dia melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari dakwaan korupsi.

Partai oposisi Pheu Thai yang dipimpin putri Thaksin, Paetongtarn, selalu unggul dalam berbagai jajak pendapat. Jika partai tersebut berkuasa, ada indikasi bahwa Thaksin akan segera kembali ke Thailand. "Saya sudah tinggal jauh dari keluarga saya selama 17 tahun. Saya sudah tua," ungkap Thaksin dalam akun Twitternya, dilansir Channel News Asia.

Thaksin masih diidolaskan jutaan warga miskin Thailand karena kebijakan populisnya. Tapi, dia menjadi musuh utama pendukung militer dan kerajaan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1407 seconds (0.1#10.140)