10 Daftar Drone Perang Tercanggih, Bisa Luncurkan Misil hingga Kumpulkan Data Intelijen
loading...
A
A
A
Foto/Atalayar
Aksungur merupakan drone yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dan digunakan oleh militer Turki. Teknologi drone yang dikembangkan oleh Turki tersebut lebih baik dan praktis digunakan di medan tempur. TAI Aksungur juga mampu mengangkut misil hingga peralatan khusus dalam misi yang berbahaya. Idealnya, drone tersebut bisa digunakan untuk operasi intelijen jarak jauh. Pesawat nirawak itu juga bisa melaksanakan operasi patroli maritim hingga melaksanakan misi kemanusiaan.
TAI Aksungur menjadi produk andalan Turki. Drone itu juga direncakan akan dijual ke berbagai negara. Indonesia menjadi pihak tertarik membeli. Angola dilaporkan juga akan membeli drone tersebut. Kecanggihan drone tersebut dalam pertempuran di Ukraina menjadikan Asungur semakin terkenal di dunia.
3. GJ-11 Sharp Sword
Hongdu GJ-11 Sharp Sword merupakan drone yang memiliki kemampuan pengendali laser untuk melancarkan misil. Hasil serangan drone itu disamakan dengan jet tempur. Drone tersebut juga memiliki kemampuan siluman sehingga tak terdeteksi musuh. Itu didesain oleh Shenyang Aircraft Design Institute (SYADI), Shenyang Aerospace University (SAU), dan Hongdu Aviation Industry Group (HAIG). Drone tersebut dikembangkan sejak November 2013. Pesawat nirawak itu dikenalkan ke publik tahun lalu pada Hari Nasional China ke-70.
4. S-70 Okhotnik
S-70 Okhotnik merupakan drone panjang yang memiliki kemampuan siluman. Drone buatan Rusia itu mampu berkolaborasi dengan pesawat generasi kelima Su-57. Dengan kemampuan mengangkut berat 20 ton dan berkecepatan 1.000 km per jam, drone tersebut ditakuti di medan tempur. Pesawat nirawak tersebut juga memiliki daya jelajah hingga 6.000 km sehingga bisa digunakan untuk misi dengan durasi yang panjang.
Baca Juga: Antisipasi Serangan Drone, Pasukan Tank Rusia Gunakan Sangkar Pelindung dan Armor Reaktif
5. EADS Barracuda
EADS Barracuda merupakan pesawat nirawak yang didesain untuk melancarkan serangan udara. Drone tersebut merupakan produk kolaborasi antara Jerman dan Spanyol. Itu didesain mampu mengangkut 300 kg amunisi. EADS Barracuda juga dikenal sebagai drone militer Eropa yang pertama.