Wali Kota Muslim Dilarang Hadiri Perayaan Idulfitri Gedung Putih
loading...
A
A
A
Juru bicara Dinas Rahasia AS Anthony Guglielmi membenarkan bahwa Khairullah tidak diizinkan masuk ke kompleks Gedung Putih, tetapi menolak merinci alasannya. Khairullah sendiri terpilih untuk masa jabatan kelima sebagai Wali Kota pada bulan Januari.
"Meskipun kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, Wali Kota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini," kata Guglielmi dalam sebuah pernyataan.
"Sayangnya kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang digunakan untuk melakukan operasi keamanan kami di Gedung Putih," imbuhnya.
Sedangkan pihak Gedung Putih menolak untuk berkomentar.
Direktur Eksekutif CAIR cabang New Jersey, Selaedin Maksut, menyebut langkah itu sepenuhnya tidak dapat diterima dan menghina.
“Jika insiden seperti ini terjadi pada tokoh Muslim Amerika yang terkenal dan dihormati seperti Wali Kota Khairullah, ini kemudian menimbulkan pertanyaan: apa yang terjadi pada Muslim yang tidak memiliki akses dan visibilitas yang dimiliki Wali Kota?” kata Maksut.
Kelompok itu mengatakan Khairullah membantu Partai Demokrat New Jersey menyusun nama-nama pemimpin Muslim lokal untuk diundang ke perayaan Idulfitri Gedung Putih dan selama akhir pekan menjadi tamu di sebuah acara di rumah gubernur New Jersey.
Khairullah lahir di Suriah, namun keluarganya mengungsi di tengah tindakan keras pemerintah Suriah di bawah pemerintahan Hafez al-Assad pada awal 1980-an. Keluarganya melarikan diri ke Arab Saudi sebelum pindah ke Prospect Park pada tahun 1991. Sejak itu dia tinggal di sana.
Dia menjadi warga negara AS pada tahun 2000 dan terpilih untuk masa jabatan pertamanya sebagai Wali Kota pada tahun 2001. Dia juga menghabiskan 14 tahun sebagai petugas pemadam kebakaran sukarela di komunitasnya.
"Meskipun kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, Wali Kota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini," kata Guglielmi dalam sebuah pernyataan.
"Sayangnya kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang digunakan untuk melakukan operasi keamanan kami di Gedung Putih," imbuhnya.
Sedangkan pihak Gedung Putih menolak untuk berkomentar.
Direktur Eksekutif CAIR cabang New Jersey, Selaedin Maksut, menyebut langkah itu sepenuhnya tidak dapat diterima dan menghina.
“Jika insiden seperti ini terjadi pada tokoh Muslim Amerika yang terkenal dan dihormati seperti Wali Kota Khairullah, ini kemudian menimbulkan pertanyaan: apa yang terjadi pada Muslim yang tidak memiliki akses dan visibilitas yang dimiliki Wali Kota?” kata Maksut.
Kelompok itu mengatakan Khairullah membantu Partai Demokrat New Jersey menyusun nama-nama pemimpin Muslim lokal untuk diundang ke perayaan Idulfitri Gedung Putih dan selama akhir pekan menjadi tamu di sebuah acara di rumah gubernur New Jersey.
Khairullah lahir di Suriah, namun keluarganya mengungsi di tengah tindakan keras pemerintah Suriah di bawah pemerintahan Hafez al-Assad pada awal 1980-an. Keluarganya melarikan diri ke Arab Saudi sebelum pindah ke Prospect Park pada tahun 1991. Sejak itu dia tinggal di sana.
Dia menjadi warga negara AS pada tahun 2000 dan terpilih untuk masa jabatan pertamanya sebagai Wali Kota pada tahun 2001. Dia juga menghabiskan 14 tahun sebagai petugas pemadam kebakaran sukarela di komunitasnya.