Gencatan Senjata Tak Digubris, Pertempuran Terus Berkobar di Sudan
loading...
A
A
A
KHARTOUM - Pertempuran berlanjut di beberapa bagian Sudan meskipun gencatan senjata 72 jam sebagian besar berlaku.
Berbicara melalui telepon dari Omdurman, kota yang bersebelahan dengan ibu kota Khartoum, wartawan BBC Mohamed Osman mengatakan pertempuran pecah di dekat gedung TV dan radio.
"Tidak ada bahan bakar dan kekurangan dokter, dan orang-orang berjuang untuk mendapatkan makanan dan uang," tambahnya seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Kamis (27/4/2023).
Menurut koresponden BBC, warga di Khartoum dan Omdurman kesulitan menemukan air bersih dan makanan serta akses ke uang tunai.
Ledakan dan tembakan masih terdengar pada hari Rabu, dengan pesawat tempur di udara, meskipun lebih tenang daripada sebelum gencatan senjata dan situasinya cukup baik untuk melanjutkan evakuasi.
Koresponden BBC mengatakan dia dan keluarganya sulit tidur karena ledakan dan tembakan.
"Geng juga menjarah rumah dan bangunan kosong, menargetkan mobil dan kendaraan," tambahnya.
Penduduk setempat mengkhawatirkan apa yang akan terjadi setelah gencatan senjata berakhir.
Kedua belah pihak masih menjaga pos pemeriksaan tetapi jumlahnya lebih sedikit karena beberapa pasukan telah ditarik ke daerah lain.
Faksi yang bertikai sama-sama mengklaim menguasai tempat-tempat penting seperti bandara dan markas tentara. Tidak ada akses internet dan saluran telepon buruk.
Berbicara melalui telepon dari Omdurman, kota yang bersebelahan dengan ibu kota Khartoum, wartawan BBC Mohamed Osman mengatakan pertempuran pecah di dekat gedung TV dan radio.
"Tidak ada bahan bakar dan kekurangan dokter, dan orang-orang berjuang untuk mendapatkan makanan dan uang," tambahnya seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Kamis (27/4/2023).
Menurut koresponden BBC, warga di Khartoum dan Omdurman kesulitan menemukan air bersih dan makanan serta akses ke uang tunai.
Ledakan dan tembakan masih terdengar pada hari Rabu, dengan pesawat tempur di udara, meskipun lebih tenang daripada sebelum gencatan senjata dan situasinya cukup baik untuk melanjutkan evakuasi.
Koresponden BBC mengatakan dia dan keluarganya sulit tidur karena ledakan dan tembakan.
"Geng juga menjarah rumah dan bangunan kosong, menargetkan mobil dan kendaraan," tambahnya.
Penduduk setempat mengkhawatirkan apa yang akan terjadi setelah gencatan senjata berakhir.
Kedua belah pihak masih menjaga pos pemeriksaan tetapi jumlahnya lebih sedikit karena beberapa pasukan telah ditarik ke daerah lain.
Faksi yang bertikai sama-sama mengklaim menguasai tempat-tempat penting seperti bandara dan markas tentara. Tidak ada akses internet dan saluran telepon buruk.