Hampir Tembak Jatuh Pesawat Inggris, Rusia-NATO Selangkah Lagi Perang Habis-habisan

Senin, 10 April 2023 - 06:57 WIB
loading...
A A A
Sebuah peta yang terdapat dalam dokumen tersebut menunjukkan beberapa garis yang ditarik di atas bagian Laut Hitam untuk menandai area di mana pesawat pengintai Amerika dapat dan tidak dapat terbang. Salah satunya berjarak sekitar 12 mil laut lepas pantai Crimea—jarak yang menandai perairan teritorial suatu negara di bawah hukum internasional.



Satu lagi yang ditarik sekitar 50 mil laut dari pantai disebut "SECDEF Directed Standoff". Menurut media AS tersebut, garis ini mungkin mengindikasikan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diduga telah memerintahkan Angkatan Udara AS untuk menjauhkan pesawat mereka dari Semenanjung Crimea.

Lebih lanjut, dokumen itu mengatakan tidak seperti Prancis dan Inggris yang melakukan penerbangan pengintaian berawak di atas Laut Hitam, AS mengandalkan drone, termasuk RQ-4 Global Hawk, RQ-170 Sentinel, dan MQ-9 Reaper. Beberapa penerbangan tak berawak semacam itu dilakukan Amerika setiap bulan.

Pada bulan Maret lalu, Pentagon menuduh pilot Rusia terbang sembrono dan mengeklaim bahwa salah satu jet Rusia telah menabrak baling-baling pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS, menyebabkannya jatuh ke Laut Hitam.

Rusia membantah jet tempurnya telah menabrak drone AS atau menggunakan senjata untuk melawannya. Moskow juga mengatakan pesawat AS terbang dengan transponder dimatikan di zona larangan terbang yang dinyatakan oleh militer Rusia.

Sebuah video yang diduga diambil oleh drone Amerika menunjukkan jet tempur Sukhoi Su-27 berdengung di atasnya dan diduga mengeluarkan bahan bakar dalam prosesnya. Menurut CNN, Pentagon telah mengalihkan rute penerbangan drone pengintai di atas Laut Hitam setelah insiden tersebut.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1686 seconds (0.1#10.140)