Kim Jong-un Ingin Korea Utara Punya Senjata Nuklir yang Dahsyat
loading...
A
A
A
“Foto-foto menunjukkan sekitar 10 hulu ledak nuklir taktis berbaris, dengan maksud yang jelas untuk menunjukkan bahwa negara tersebut dapat menempatkan hulu ledak tersebut pada beberapa peluncur roket super besar atau rudal jelajah yang menargetkan Korea Selatan,” lapor Yonhap.
Dalam laporan berita terpisah, KCNA mengatakan bahwa Korut telah melakukan uji coba pertama senjata bawah air baru yang disebut Haeil - tsunami dalam bahasa Korea - yang dilakukan minggu lalu dalam apa yang dikatakan Pyongyang sebagai tanggapan terhadap latihan militer AS-Korsel dengan skala terbesar selama lima tahun baru-baru ini.
"Haeil bermanuver di bawah air selama 41 jam dan 27 menit melacak rute simulasi yang mencakup 600 kilometer sebelum meledakkan target di lepas pantai provinsi Hamgyong Utara Senin pagi," kata KCNA.
Laporan yang sama juga memuat perincian tentang apa yang digambarkan Korut sebagai latihan yang mensimulasikan serangan nuklir taktis yang meledak di atas sasaran, lapor Yonhap.
Menurut KCNA, rudal balistik taktis darat-ke-darat digunakan dalam latihan “ledakan udara nuklir”, yang melibatkan hulu ledak nuklir tiruan yang meledak di udara 500 meter di atas pulau target yang dituju, Yonhap melaporkan.
Kim Jong-un mengatakan kebijakan memperluas persenjataan Korut semata-mata ditujukan untuk membela negara serta perdamaian dan stabilitas regional, tambah KCNA.
Pyongyang mengecam Seoul dan Washington atas latihan militer gabungan rutin mereka, mengatakan latihan itu telah mendorong situasi di semenanjung Korea ke "garis merah ekstrem".
Korut selama beberapa dekade menggambarkan latihan militer gabungan AS dengan Korsel sebagai latihan untuk invasi, meskipun dua negara bersekutu itu menggambarkan latihan tersebut sebagai pertahanan. Korut tahun lalu menggenjot demonstrasi senjatanya sendiri saat sekutu melanjutkan pelatihan skala besar mereka yang telah dirampingkan selama bertahun-tahun.
Dalam laporan berita terpisah, KCNA mengatakan bahwa Korut telah melakukan uji coba pertama senjata bawah air baru yang disebut Haeil - tsunami dalam bahasa Korea - yang dilakukan minggu lalu dalam apa yang dikatakan Pyongyang sebagai tanggapan terhadap latihan militer AS-Korsel dengan skala terbesar selama lima tahun baru-baru ini.
"Haeil bermanuver di bawah air selama 41 jam dan 27 menit melacak rute simulasi yang mencakup 600 kilometer sebelum meledakkan target di lepas pantai provinsi Hamgyong Utara Senin pagi," kata KCNA.
Laporan yang sama juga memuat perincian tentang apa yang digambarkan Korut sebagai latihan yang mensimulasikan serangan nuklir taktis yang meledak di atas sasaran, lapor Yonhap.
Menurut KCNA, rudal balistik taktis darat-ke-darat digunakan dalam latihan “ledakan udara nuklir”, yang melibatkan hulu ledak nuklir tiruan yang meledak di udara 500 meter di atas pulau target yang dituju, Yonhap melaporkan.
Kim Jong-un mengatakan kebijakan memperluas persenjataan Korut semata-mata ditujukan untuk membela negara serta perdamaian dan stabilitas regional, tambah KCNA.
Pyongyang mengecam Seoul dan Washington atas latihan militer gabungan rutin mereka, mengatakan latihan itu telah mendorong situasi di semenanjung Korea ke "garis merah ekstrem".
Korut selama beberapa dekade menggambarkan latihan militer gabungan AS dengan Korsel sebagai latihan untuk invasi, meskipun dua negara bersekutu itu menggambarkan latihan tersebut sebagai pertahanan. Korut tahun lalu menggenjot demonstrasi senjatanya sendiri saat sekutu melanjutkan pelatihan skala besar mereka yang telah dirampingkan selama bertahun-tahun.