Kehebatan Haeil, Drone Bawah Laut Korea Utara yang Bisa Picu Tsunami Radioaktif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Korea Utara mengumumkan telah menguji kendaraan nirawak (drone) bawah laut Haeil. Pyongyang mengeklaim, drone bawah laut ini dapat menimbulkan tsunami radioaktif di wilayah musuh.
Sekadar diketahui, Haeil dalam bahasa Korea berarti tsunami. Senjata ini menjadi bagian dari perangkat pembawa nuklir untuk dikirimkan ke wilayah musuh. Berikut kehebatan drone bawah laut Haeil.
Menurut laporan KCNA, senjata baru itu diuji coba selama latihan militer dari 21-23 Maret 2023.
Misi senjata strategis nuklir bawah laut ini adalah untuk menyusup secara diam-diam ke dalam perairan serta membuat tsunami radioaktif berskala super melalui ledakan bawah air guna menghancurkan kelompok penyerang dan pelabuhan operasional musuh.
Masih menurut laporan KCNA, drone ini dapat dikerahkan ke pantai serta pelabuhan manapun atau ditarik oleh kapal permukaaan untuk operasi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un turut mengawasi pengujiannya. Selain itu, Kim Jong-un mengatakan senjata tersebut berfungsi sebagai peringatan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Senjata terbaru milik Korea Utara itu nampaknya meniru Poseidon Rusia. Namun Leif-Eric Easley, profesor di Universitas Ewha di Seoul mengatakan klaim terbaru Korea Utara harus ditanggapi dengan skeptis.
Laporan KCNA menyebutkan drone bawah laut itu ditempatkan di perairan Provinsi Hamgyong Selatan. Haeil dapat melaju selama lebih dari 59 jam pada kedalaman 80-150 meter.
Lihat Juga: Pertama Kali di Dunia! Drone Bayraktar TB3 Mampu Mampu Lepas Landas dari Kapal Perang Kecil
Sekadar diketahui, Haeil dalam bahasa Korea berarti tsunami. Senjata ini menjadi bagian dari perangkat pembawa nuklir untuk dikirimkan ke wilayah musuh. Berikut kehebatan drone bawah laut Haeil.
Drone Haeil Memicu Tsunami Radioaktif
Pada Jumat (24/3/2023), media pemerintah Korea Utara; KCNA, melaporkan bahwa militer negara itu sudah menguji drone bawah laut yang dapat membawa hulu ledak nuklir serta dapat menciptakan tsunami radioaktif.Menurut laporan KCNA, senjata baru itu diuji coba selama latihan militer dari 21-23 Maret 2023.
Misi senjata strategis nuklir bawah laut ini adalah untuk menyusup secara diam-diam ke dalam perairan serta membuat tsunami radioaktif berskala super melalui ledakan bawah air guna menghancurkan kelompok penyerang dan pelabuhan operasional musuh.
Drone Haeil Dapat Dikerahkan ke Pantai Musuh
Dinamakan Haeil, yang dalam bahasa Korea berarti tsunami, sistem drone bawah laut tersebut dirancang untuk menyerang kapal musuh.Masih menurut laporan KCNA, drone ini dapat dikerahkan ke pantai serta pelabuhan manapun atau ditarik oleh kapal permukaaan untuk operasi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un turut mengawasi pengujiannya. Selain itu, Kim Jong-un mengatakan senjata tersebut berfungsi sebagai peringatan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Senjata terbaru milik Korea Utara itu nampaknya meniru Poseidon Rusia. Namun Leif-Eric Easley, profesor di Universitas Ewha di Seoul mengatakan klaim terbaru Korea Utara harus ditanggapi dengan skeptis.
Laporan KCNA menyebutkan drone bawah laut itu ditempatkan di perairan Provinsi Hamgyong Selatan. Haeil dapat melaju selama lebih dari 59 jam pada kedalaman 80-150 meter.
Lihat Juga: Pertama Kali di Dunia! Drone Bayraktar TB3 Mampu Mampu Lepas Landas dari Kapal Perang Kecil
(min)