Panglima Tertinggi Ukraina Klaim Situasi di Bakhmut Stabil
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Ukraina telah berhasil menumpulkan serangan Rusia di dalam dan sekitar kota Bakhmut yang diperangi. “Saat ini situasinya stabil,” kata Panglima Tertinggi Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhniy, Sabtu (25/3/2023).
Bakhmut adalah target utama Rusia. Pasukan Moskow berusaha merebut sepenuhnya wilayah industri Donbas Ukraina. Pada satu titik, para komandan Rusia menyatakan keyakinannya bahwa kota itu akan segera jatuh, tetapi klaim semacam itu telah surut di tengah pertempuran sengit.
"Arah Bakhmut adalah yang paling sulit. Berkat upaya besar-besaran dari pasukan pertahanan, situasinya menjadi stabil," kata Zaluzhniy dalam sebuah posting di Telegram, seperti dikutip dari Reuters.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, serangan Rusia selama berbulan-bulan di kota itu terhenti, terutama sebagai akibat dari kehilangan banyak pasukan. Pakar militer mengatakan, ada tanda-tanda jelas bahwa Rusia kekurangan peralatan, terutama tank-tank berat.
Serangan Rusia di dan sekitar Bakhmut telah turun menjadi kurang dari 20 per hari dibandingkan dengan 30 atau lebih dalam beberapa hari terakhir, outlet berita online Novoe Vremia mengutip juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevaty.
Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada televisi pemerintah, bahwa Rusia berencana untuk membangun dan meng-upgrade total 1.600 tank selama tiga tahun ke depan, jauh di atas jumlah semula, 440 tank.
Selain menjanjikan lebih banyak tank, Putin juga menegaskan kembali kritiknya terhadap rencana Inggris untuk memasok Ukraina dengan amunisi tank tempur yang mengandung depleted uranium.
“Rusia, tentu saja, memiliki sesuatu untuk ditanggapi. Kami memiliki, tanpa melebih-lebihkan, ratusan ribu, ya ratusan ribu peluru semacam itu. Kami belum menggunakannya,” kata Putin.
Pasukan pro-Moskow juga menyerang posisi lebih jauh ke selatan di Avdiivka di pinggiran kota Donetsk yang dikuasai Rusia, serta lebih jauh ke utara, di Svatove.
Bakhmut adalah target utama Rusia. Pasukan Moskow berusaha merebut sepenuhnya wilayah industri Donbas Ukraina. Pada satu titik, para komandan Rusia menyatakan keyakinannya bahwa kota itu akan segera jatuh, tetapi klaim semacam itu telah surut di tengah pertempuran sengit.
"Arah Bakhmut adalah yang paling sulit. Berkat upaya besar-besaran dari pasukan pertahanan, situasinya menjadi stabil," kata Zaluzhniy dalam sebuah posting di Telegram, seperti dikutip dari Reuters.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, serangan Rusia selama berbulan-bulan di kota itu terhenti, terutama sebagai akibat dari kehilangan banyak pasukan. Pakar militer mengatakan, ada tanda-tanda jelas bahwa Rusia kekurangan peralatan, terutama tank-tank berat.
Serangan Rusia di dan sekitar Bakhmut telah turun menjadi kurang dari 20 per hari dibandingkan dengan 30 atau lebih dalam beberapa hari terakhir, outlet berita online Novoe Vremia mengutip juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevaty.
Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada televisi pemerintah, bahwa Rusia berencana untuk membangun dan meng-upgrade total 1.600 tank selama tiga tahun ke depan, jauh di atas jumlah semula, 440 tank.
Selain menjanjikan lebih banyak tank, Putin juga menegaskan kembali kritiknya terhadap rencana Inggris untuk memasok Ukraina dengan amunisi tank tempur yang mengandung depleted uranium.
“Rusia, tentu saja, memiliki sesuatu untuk ditanggapi. Kami memiliki, tanpa melebih-lebihkan, ratusan ribu, ya ratusan ribu peluru semacam itu. Kami belum menggunakannya,” kata Putin.
Pasukan pro-Moskow juga menyerang posisi lebih jauh ke selatan di Avdiivka di pinggiran kota Donetsk yang dikuasai Rusia, serta lebih jauh ke utara, di Svatove.
(esn)