Israel Ingkar Janji, 1.000 Rumah bagi Pemukim Yahudi Akan Dibangun di Tepi Barat

Minggu, 26 Maret 2023 - 15:00 WIB
loading...
Israel Ingkar Janji, 1.000 Rumah bagi Pemukim Yahudi Akan Dibangun di Tepi Barat
Israel Ingkar Janji, 1.000 Rumah bagi Pemukim Yahudi Akan Dibangun di Tepi Barat. FOTO/Reuters
A A A
TEPI BARAT - Pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengesahkan tawaran pembangunan untuk lebih dari 1.000 rumah baru di permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.

Langkah itu dilakukan hanya seminggu setelah para pejabat Israel dan Palestina bertemu di kota resor Sharm El-Sheikh di selatan Mesir, dalam upaya untuk meredakan ketegangan yang meningkat menjelang Ramadhan.



Setelah pertemuan tersebut, Israel mengulangi janji yang dibuat pada pertemuan serupa Februari silam di Aqaba, Yordania, untuk membekukan sementara persetujuan unit pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.

Kelompok anti-pemukiman Israel Peace Now mempublikasikan tawaran konstruksi pada Jumat (24/3/2023), dan mengatakan bahwa ini adalah “inisiatif konstruksi berbahaya dan tidak perlu lainnya.”

Kelompok itu menuduh pemerintah Netanyahu "menginjak-injak kemungkinan perjanjian politik di masa depan, dan hubungan Israel dengan Amerika Serikat dan negara-negara sahabat."



Menurut Israel Peace Now, pemerintahan Netanyahu telah mengeluarkan tender untuk membangun 1.029 rumah di wilayah Palestina. Otoritas Pertanahan Israel menerbitkan tender awal pekan ini untuk pembangunan 940 rumah di wilayah Tepi Barat Efrat dan Beitar Illit, bersama dengan 89 rumah di pemukiman Gilo, yang terletak di atas garis tahun 1967 di tepi selatan ibu kota yang diperebutkan, Yerusalem.

Permukiman besar Efrat terletak jauh di Tepi Barat, dekat kota Palestina Bethlehem. Warga Palestina melihat tanah ini, yang direbut oleh Israel dalam perang 1967, sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan bersama Israel—tujuan internasional yang sudah lama ada.

"Pemerintah sayap kanan paling ekstrem dalam sejarah Israel tidak hanya menginjak-injak demokrasi, tetapi juga kemungkinan kesepakatan politik di masa depan, dan hubungan kita dengan Amerika Serikat dan negara-negara sahabat," sebut pernyataan Israel Peace Now, seperti dikutip dari Arab News.



“Kebohongan dan pelanggaran komitmen adalah cara yang pasti untuk mengubah Israel menjadi negara yang terisolasi,” lanjut pernyataan itu.

Kementerian Luar Negeri Palestina melihat langkah itu sebagai pengkhianatan terhadap janji Netanyahu untuk membekukan pembangunan pemukiman, menunjukkan "pengabaian resmi terhadap reaksi Amerika dan internasional".
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1655 seconds (0.1#10.140)