Pesawat Mata-mata AS Terbang di Atas Selat Taiwan, Militer China 'Siaga'

Rabu, 01 Maret 2023 - 07:32 WIB
loading...
Pesawat Mata-mata AS Terbang di Atas Selat Taiwan, Militer China Siaga
Pesawat mata-mata AS, Boeing P-8A Poseidon, terbang di atas Selat Taiwan, militer China siaga tinggi. Foto/Ilustrasi/CBS News
A A A
BEIJING - Pejabat militer China mengecam Amerika Serikat (AS) dalam sebuah pernyataan publik yang dikeluarkan minggu ini. Itu terjadi setelah sebuah pesawat patroli dan pengintai yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS terbang di atas Selat Taiwan pada awal minggu ini.

Pesawat itu adalah pesawat mata-mata Boeing P-8A Poseidon yang dikembangkan untuk pengawasan maritim, misi pencarian dan penyelamatan, serta perang antikapal selam. Armada ke-7 AS dalam sebuah pernyataan mengatakan pesawat tersebut terbang di atas jalur air di wilayah udara internasional.

Namun, pihak berwenang China mengklaim pesawat perang itu sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs web pemerintah yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Mengutuk kehadiran pesawat perang AS di atas Selat Taiwan dan menuduh bahwa AS membesar-besarkan ini secara terbuka, militer China juga merilis pernyataan Kolonel Senior Angkatan Darat Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur PLA China, sebagai tanggapan atas kemunculan Poseidon.



"Komando Teater Timur PLA telah mengorganisir pasukan untuk melacak dan memantau pesawat AS di seluruh jalur, dan mengendalikan semuanya," kata Shi Yi, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh militer China.

"Pasukan Komando Teater Timur PLA tetap waspada setiap saat untuk dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari CBS News, Rabu (1/3/2023).

Sementara itu Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataannya sendiri tentang penerbangan hari Senin di atas Selat Taiwan mengatakan bahwa transit yang sah menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

“Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional termasuk di dalam Selat Taiwan,” kata Angkatan Laut AS.



"Dengan beroperasi di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, Amerika Serikat menjunjung tinggi hak navigasi dan kebebasan semua bangsa," sambung pernyataan itu.

Ketegangan atas Selat Taiwan, jalur air seluas 110 mil yang memisahkan Taiwan dari benua Asia, sesekali bermunculan antara AS dan China selama bertahun-tahun. Beijing telah dan terus mengawasi pulau itu, yang secara teknis disebut Republik China dan yang diklaim oleh Partai Komunis China, meskipun Taiwan berfungsi sebagai negara yang merdeka dan diperintah secara demokratis.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan 14 pesawat PLA dan tiga kapal angkatan laut di daerah sekitar pulau itu pada Selasa pagi. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu telah memantau situasi dan mengirim pesawat, kapal angkatan laut, serta sistem rudal berbasis darat untuk menanggapi kegiatan ini.

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, empat dari pesawat PLA telah melintasi garis median Selat Taiwan, yang secara historis ditandai dan digunakan untuk menandai pemisahan antara perairan RRC dan Taiwan, pada Selasa pagi.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1376 seconds (0.1#10.140)