Kesal, China Desak Dunia Setop Sebut Setelah Ukraina Berikutnya Taiwan

Selasa, 21 Februari 2023 - 23:07 WIB
loading...
Kesal, China Desak Dunia...
China desak dunia berhenti mengatakan setelah Ukraina berikutnya Taiwan. Foto/Ilustrasi
A A A
BEIJING - China mendesak dunia untuk berhenti membandingkan Ukraina dengan Taiwan , sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menjauhkan diri dari Rusia dan menggambarkan negaranya sebagai kekuatan netral untuk perdamaian.

"China sangat khawatir dengan eskalasi konflik Ukraina dan kemungkinan lepas kendali," kata Menteri Luar Negeri Qin Gang dalam sambutannya di Beijing untuk meluncurkan "Prakarsa Keamanan Global" Presiden Xi Jinping yang baru.

"Kami mendesak negara-negara tertentu untuk segera berhenti mengobarkan api, berhenti menyalahkan China dan berhenti menggembar-gemborkan 'Ukraina hari ini, Taiwan besok,'" tambah Qin seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/2/2023).

Inisiatif Keamanan Global adalah upaya China untuk menggambarkan negara itu sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab dan memberikan alternatif untuk model aliansi militer Amerika Serikat (AS).



Qin mengatakan bahwa semua negara dipersilakan untuk bergabung dalam inisiatif tersebut dan menekankan bahwa tidak boleh ada satu negara pun yang membuat keputusan. Sebuah makalah konsep yang dirilis oleh media pemerintah China hari ini mengatakan negara Asia mendukung negara-negara yang terlibat untuk menyelesaikan krisis Ukraina melalui pembicaraan.

China dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan upayanya untuk menarik perbedaan antara Ukraina dan Taiwan, sambil menolak klaim AS bahwa mereka mempertimbangkan untuk menyediakan senjata buat mendukung upaya perang Presiden Rusia Vladimir Putin.

Beijing berencana untuk mengungkap proposal perdamaian dalam beberapa hari mendatang, sebuah inisiatif yang ditanggapi dengan skeptis di antara AS dan sekutunya.



Beijing telah lama menganggap Taiwan yang dikelola secara demokratis sebagai wilayahnya, dan menyebut dukungan apa pun untuk para pemimpin pulai itu sebagai pelanggaran kedaulatan. Pemerintah di Taipei mengatakan sudah menjadi negara de facto yang membutuhkan lebih banyak pengakuan di panggung dunia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2661 seconds (0.1#10.140)