Cari Kepastian Soal Pengayaan Uranium, Kepala IAEA Segera Kunjungi Iran

Selasa, 28 Februari 2023 - 01:30 WIB
loading...
Cari Kepastian Soal Pengayaan Uranium, Kepala IAEA Segera Kunjungi Iran
Cari Kepastian Soal Pengayaan Uranium, Kepala IAEA Segera Kunjungi Iran. FOTO/Reuters
A A A
TEHERAN - Iran mengatakan pada Senin (27/2/2023), Kepala Pengawas nuklir PBB , Rafael Grossi, akan mengunjungi Teheran "dalam beberapa hari mendatang". Kepastian ini muncul di tengah perselisihan mengenai tingkat pengayaan uranium di Republik Islam itu.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina mengatakan awal bulan ini, bahwa mereka sedang dalam diskusi dengan Teheran setelah Bloomberg News melaporkan bahwa pengawas di Iran telah menemukan uranium yang diperkaya hingga kemurnian 84 persen.



Iran membantah laporan tersebut, dan bersikeras tidak melakukan upaya untuk memperkaya uranium di atas 60 persen, jauh melampaui ambang batas 3,67 persen yang ditetapkan dalam kesepakatan penting yang dicapai dengan kekuatan dunia pada 2015.

Pada hari Senin, Organisasi Energi Atom Iran mengatakan, Grossi akan melakukan perjalanan ke Iran "dalam beberapa hari mendatang", menyusul undangan resmi dari direkturnya, Mohammad Eslami.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah melakukan diskusi yang konstruktif dan menjanjikan" dengan delegasi IAEA yang sudah berada di Iran untuk menjernihkan keraguan tentang program nuklirnya,” kata juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, seperti dikutip dari AFP.

“Diharapkan perjalanan ini akan membentuk dasar untuk kerja sama yang lebih besar dan cakrawala yang lebih jelas antara Iran dan IAEA,” tambahnya.



Kunjungan terbaru oleh para inspektur IAEA terjadi di tengah kebuntuan dalam negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang menjanjikan bantuan Iran dari sanksi ekonomi yang melumpuhkan sebagai imbalan atas pembatasan kegiatan nuklirnya.

Pembatasan itu dimaksudkan untuk mencegah Iran mengembangkan kemampuan senjata nuklir, sebuah ambisi yang selalu dibantahnya.

AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi, mendorong Iran untuk menangguhkan implementasi komitmennya sendiri berdasarkan perjanjian yang dikenal secara resmi sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, atau JCPOA.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1235 seconds (0.1#10.140)