Murid Durhaka, Pukuli Guru Hingga Pingsan Gara-gara Gawainya Disita
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorangmurid SMA di Amerika Serikat (AS)secara brutal memukuli gurunya hingga pingsan dan mengancam akan membunuhnya setelah konsol gamenya, Nintendo Switch, disita. Akibat aksinya itu, remaja tersebut telah didakwa melakukan tindak pidana.
Insiden mengerikan itu terjadi di SMA Matanzas di Palm Coast, Florida, AS pada Selasa lalu.
Video yang dirilis oleh Kantor Sheriff Distrik Flagler menunjukkan remaja berusia 17 tahun, yang tidak disebutkan namanya karena masih di bawah umur, mengejar gurunya, yang berbalik dan berhenti sejenak sebelum jatuh ke tanah karena diterjang sang murid.
Guru tersebut tampaksudah tidak bergerak atau pingsan dan tidak membalas serangan itu. Sedangkan sang siswa terus memukulnya lebih dari belasan kali di kepala dan tubuhnya. Murid itu juga sempat menginjak-injak sang guru.
Serangan itu berlangsung selama 25 detik hingga beberapa siswa dan staf memisahkan murid itu dari guru malang tersebut.
Menurut laporan penangkapan, setelah penyerangan tersebut, sang siswa meludah ke arah gurunya itu dan diduga berkata: "Saya akan membunuhmu."
"Siswa tersebut menyatakan bahwa dia kesal karena korban mengambil Nintendo Switch darinya selama kelas berlangsung," bunyi pernyataan dari Kantor Sheriff.
"Tindakan para siswa ini benar-benar menghebohkan dan sama sekali tidak pantas," sambung pernyataan itu.
"Kami berharap korban akan pulih, baik secara mental maupun fisik, dari kejadian ini," demikian bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Daily Star, Sabtu (25/2/2023).
Inspektur Cathy Mittelstadt menambahkan: "Menciptakan lingkungan belajar dan kerja yang aman di kampus kami sangatlah penting."
"Kekerasan bukanlah reaksi yang tepat," ujarnya.
Guru itu dilarikan ke rumah sakit setempat dan diharapkan pulih dari luka-lukanya.
Sedangkan remaja berusia 17 tahun itu diserahkan ke Departemen Kehakiman Remaja.
"Keselamatan dan keamanan siswa serta staf kami sangat penting bagi kami dan kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang setempat sebagai bagian dari penyelidikan ini," bunyi pernyataan pejabat Sekolah Distrik Volusia setelah insiden tersebut.
Lihat Juga: 7 Fakta Pemilu Presiden Amerika Serikat, Salah Satunya Trump Akan Mendeklarasikan Kemenangan Lebih Awal
Insiden mengerikan itu terjadi di SMA Matanzas di Palm Coast, Florida, AS pada Selasa lalu.
Video yang dirilis oleh Kantor Sheriff Distrik Flagler menunjukkan remaja berusia 17 tahun, yang tidak disebutkan namanya karena masih di bawah umur, mengejar gurunya, yang berbalik dan berhenti sejenak sebelum jatuh ke tanah karena diterjang sang murid.
Guru tersebut tampaksudah tidak bergerak atau pingsan dan tidak membalas serangan itu. Sedangkan sang siswa terus memukulnya lebih dari belasan kali di kepala dan tubuhnya. Murid itu juga sempat menginjak-injak sang guru.
Serangan itu berlangsung selama 25 detik hingga beberapa siswa dan staf memisahkan murid itu dari guru malang tersebut.
Menurut laporan penangkapan, setelah penyerangan tersebut, sang siswa meludah ke arah gurunya itu dan diduga berkata: "Saya akan membunuhmu."
"Siswa tersebut menyatakan bahwa dia kesal karena korban mengambil Nintendo Switch darinya selama kelas berlangsung," bunyi pernyataan dari Kantor Sheriff.
"Tindakan para siswa ini benar-benar menghebohkan dan sama sekali tidak pantas," sambung pernyataan itu.
"Kami berharap korban akan pulih, baik secara mental maupun fisik, dari kejadian ini," demikian bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Daily Star, Sabtu (25/2/2023).
Inspektur Cathy Mittelstadt menambahkan: "Menciptakan lingkungan belajar dan kerja yang aman di kampus kami sangatlah penting."
"Kekerasan bukanlah reaksi yang tepat," ujarnya.
Guru itu dilarikan ke rumah sakit setempat dan diharapkan pulih dari luka-lukanya.
Sedangkan remaja berusia 17 tahun itu diserahkan ke Departemen Kehakiman Remaja.
"Keselamatan dan keamanan siswa serta staf kami sangat penting bagi kami dan kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang setempat sebagai bagian dari penyelidikan ini," bunyi pernyataan pejabat Sekolah Distrik Volusia setelah insiden tersebut.
Lihat Juga: 7 Fakta Pemilu Presiden Amerika Serikat, Salah Satunya Trump Akan Mendeklarasikan Kemenangan Lebih Awal
(ian)