Sebut Konspirasi Barat Batasi Populasi Muslim, Taliban Larang Alat Kontrasepsi

Jum'at, 17 Februari 2023 - 20:12 WIB
loading...
A A A
Al-Quran mendukung wanita yang memiliki jeda antara kehamilan untuk membesarkan anak-anak mereka.



Namun Ustad Faridoon, juru bicara Taliban yang berbasis di Kandahar, mengatakan kepada The Guardian bahwa dia tidak mendukung larangan total.

“Penggunaan kontrasepsi terkadang secara medis diperlukan untuk kesehatan ibu. Dibolehkan dalam Syariah untuk menggunakan metode kontrasepsi jika ada risiko terhadap nyawa ibu. Oleh karena itu, larangan total terhadap alat kontrasepsi tidak tepat,” ujarnya.

Bidan lain, yang melarikan diri dari Kabul setelah ancaman pembunuhan dari Taliban, setiap hari berhubungan dengan rekan-rekannya yang tetap bertahan.

“Larangan kontrasepsi akan secara drastis mempengaruhi situasi kesehatan reproduksi yang sudah memburuk di negara ini,” katanya.

"Saya khawatir keuntungan yang kami buat dalam dekade terakhir akan hilang setelah langkah ini," imbuhnya.

Fatimah, seorang bidan di Kabul, berkata: “Kami hidup di lingkungan yang menyesakkan. Saya tidak pernah merasa begitu tidak aman sepanjang karier saya.”

Bahkan sebelum Taliban berkuasa, sebuah laporan Human Rights Watch tahun 2021 mengatakan bahwa informasi paling mendasar tentang kesehatan ibu dan keluarga berencana tidak tersedia bagi kebanyakan wanita Afghanistan.

“Yang muncul adalah gambaran tentang sistem yang semakin tidak terjangkau bagi sekitar 61% hingga 72% wanita Afghanistan yang hidup dalam kemiskinan, dan sistem di mana wanita seringkali memiliki lebih banyak anak daripada yang mereka inginkan karena kurangnya akses ke kontrasepsi modern; menghadapi kehamilan berisiko karena kurangnya perawatan; dan menjalani prosedur yang dapat dilakukan dengan lebih aman dengan akses dan kapasitas untuk menggunakan teknik yang lebih modern,” ungkap laporan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0899 seconds (0.1#10.140)