Negara NATO Jelaskan Sikap soal Jet Tempur untuk Ukraina
loading...
A
A
A
WARSAWA - Polandia, salah satu anggota NATO, menjelaskan sikap resminya tentang kemungkinan mengirim jet tempur ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia .
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan negaranya belum mencapai konsensus tentang masalah tersebut.
Dia mencatat bahwa langkah seperti itu harus disetujui oleh blok NATO secara keseluruhan.
"Jika kami tidak konsisten mendukung Ukraina, masa depan Eropa akan dipertanyakan dan harga yang harus kami bayar akan sangat tinggi," kata Morawiecki kepada surat kabar Spanyol; El Mundo.
“Namun, semua keputusan tentang jet tempur akan dibuat di dalam NATO, dan saat ini belum ada kesepakatan…Belum ada keputusan yang dibuat," ujarnya, yang dilansir Russia Today, Selasa (7/2/2023).
Pernyataan sikap itu muncul setelah Wakil Menteri Pertahanan Polandia Wojciech Skurkiewicz mengatakan pekan lalu bahwa Warsawa tidak berencana memasok jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) ke Kiev.
Dia bersikeras bahwa langkah pengiriman jet tempur ke Ukraina hanya dapat diambil dalam koordinasi penuh dengan anggota NATO lainnya.
Bulan lalu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memperbarui permintaannya kepada negara-negara Barat pendukungnya untuk menyumbangkan pesawat tempur.
Prancis dan Belanda telah mengatakan di masa lalu bahwa mereka terbuka untuk transfer jet tempur.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden membantah bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk mengirim F-16 ke Ukraina.
Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengatakan pekan lalu bahwa pengiriman jet tempur mungkin akan melewati batas dengan Rusia dan berisiko menjadikan Berlin sebagai pihak langsung dalam konflik tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan bahwa pengiriman senjata tambahan berfungsi sebagai bukti lebih lanjut bahwa negara-negara Barat terlibat langsung dalam permusuhan.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan negaranya belum mencapai konsensus tentang masalah tersebut.
Dia mencatat bahwa langkah seperti itu harus disetujui oleh blok NATO secara keseluruhan.
"Jika kami tidak konsisten mendukung Ukraina, masa depan Eropa akan dipertanyakan dan harga yang harus kami bayar akan sangat tinggi," kata Morawiecki kepada surat kabar Spanyol; El Mundo.
“Namun, semua keputusan tentang jet tempur akan dibuat di dalam NATO, dan saat ini belum ada kesepakatan…Belum ada keputusan yang dibuat," ujarnya, yang dilansir Russia Today, Selasa (7/2/2023).
Pernyataan sikap itu muncul setelah Wakil Menteri Pertahanan Polandia Wojciech Skurkiewicz mengatakan pekan lalu bahwa Warsawa tidak berencana memasok jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) ke Kiev.
Dia bersikeras bahwa langkah pengiriman jet tempur ke Ukraina hanya dapat diambil dalam koordinasi penuh dengan anggota NATO lainnya.
Bulan lalu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memperbarui permintaannya kepada negara-negara Barat pendukungnya untuk menyumbangkan pesawat tempur.
Prancis dan Belanda telah mengatakan di masa lalu bahwa mereka terbuka untuk transfer jet tempur.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden membantah bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk mengirim F-16 ke Ukraina.
Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengatakan pekan lalu bahwa pengiriman jet tempur mungkin akan melewati batas dengan Rusia dan berisiko menjadikan Berlin sebagai pihak langsung dalam konflik tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan bahwa pengiriman senjata tambahan berfungsi sebagai bukti lebih lanjut bahwa negara-negara Barat terlibat langsung dalam permusuhan.
(min)