Batalion Rusia: Rebut Tank Leopard, Abrams, atau Challenger Dapat Rp2,5 Miliar

Minggu, 05 Februari 2023 - 18:28 WIB
loading...
Batalion Rusia: Rebut Tank Leopard, Abrams, atau Challenger Dapat Rp2,5 Miliar
Sebuah batalion Rusia tawarkan hadiah senilai lebih dari Rp2,5 miliar untuk penyitaan setiap tank operasional Leopard, Abrams, atau pun Challenger yang akan dikirim ke Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Sebuah batalion Rusia menawarkan hadiah untuk siapa saja yang berhasil merebut tank-tank operasional buatan Barat jika dikerahkan ke Ukraina. Setiap tank yang masih bisa operasional hadiahnya 12 juta rubel atau lebih dari Rp2,5 miliar.

Tank-tank yang disayembarakan ini adalah Leopard buatan Jerman, Abrams buatan Amerika Serikat (AS), dan Challenger buatan Inggris.

Pengumuman sayembara itu dibuat oleh Pavel Sudoplatov Battalion, sebuah unit sukarelawan internasional yang dibentuk pada September 2022 di Zaporizhzhia—wilayah yang melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia melalui referendum tahun lalu.



Nama batalion itu diambil dari nama seorang kepala mata-mata era Soviet yang terkenal karena operasinya melawan kaum nasionalis Ukraina.

Batalion itu menulis di Telegram: “Secara resmi menyatakan akan membayar 12 juta rubel untuk setiap tank Leopard, Abrams, atau Challenger yang dapat diservis.”

Pengumuman tersebut, seperti dikutip Russia Today, Minggu (5/2/2023), menjadi bagian dari tren di mana entitas bisnis dan pejabat Rusia telah memberi hadiah untuk penyitaan dan penghancuran Barat jika dikerahkan ke Ukraina.

Akhir bulan lalu, Aleksandr Osipov, gubernur Wilayah Zabaikalsky, timur Rusia, menandatangani perintah yang menawarkan kepada tentara lokal yang bertempur di Ukraina 3 juta rubel untuk penyitaan tank Leopard 2 yang beroperasi, atau 1 juta rubel untuk menghancurkannya.

Gubernur menjanjikan 1,5 juta rubel untuk penyitaan dan 500.000 rubel untuk penghancuran tank M1 Abrams Amerika.

Inisiatif ini dan sejenisnya mendapat acungan jempol dari Kremlin. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu berfungsi sebagai bukti "persatuan dan keinginan semua untuk berkontribusi secara langsung atau tidak langsung" untuk tujuan operasi militer Rusia di Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)