Kremlin Dukung Sayembara Rampas Tank NATO Berhadiah Rp1 Miliar
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin mendukung sayembara berhadiah uang tunai untuk merampas atau pun membakar tank-tank tempur NATO yang hendak dikirim ke Ukraina . Hadiah terbesar 5 juta rubel (lebih dari Rp1 miliar) telah ditawarkan sebuah perusahaan kimia Rusia .
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (2/2/2023), mengatakan hadiah uang tunai yang ditawarkan oleh pebisnis dan pejabat Rusia untuk penghancuran peralatan militer Barat di Ukraina pasti akan menyebabkan lebih banyak peminat bersedia untuk melakukan tugas tersebut.
Dia mencatat bahwa meskipun tank-tank berat Barat seperti Leopard 2 dan M1 Abrams belum dikirimkan ke pasukan Kiev, proposal semacam itu menunjukkan “persatuan dan keinginan semua pihak” untuk berkontribusi mencapai tujuan operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pekan lalu, Berlin mengumumkan akan memasok Kiev dengan 14 unit tank Leopard 2 dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengekspor stok mereka sendiri ke Ukraina, dengan total 112 unit tank.
Sedangkan Washington menjanjikan 31 unit tank Abrams, tetapi tidak berharap untuk mengirimkannya hingga akhir 2023.
Mengikuti keputusan Barat, gubernur Wilayah Zabaikalsky timur Rusia, Alexander Osipov, menandatangani perintah yang menyatakan bahwa tentara lokal yang berpartisipasi dalam pertempuran di Ukraina dapat menerima hadiah uang jika mereka berhasil merebut atau menghancurkan tank Jerman atau Amerika.
Mereka yang berhasil merampas Leopard 2 dalam kondisi kerja bisa mendapatkan bayaran sebanyak 3 juta rubel (USD42.909), sedangkan mereka yang menghancurkannya bisa mendapatkan 1 juta rubel (USD14.303).
Sedangkan untuk tank M1 Abrams Amerika, gubernur telah menjanjikan uang 1,5 juta rubel (USD21.450) untuk perampasan kendaraan perang tersebut dan 500.000 rubel (USD7.150) untuk penghancurannya.
Hadiah serupa juga ditawarkan oleh perusahaan kimia Rusia, Fores, yang mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan membayar 5 juta rubel (USD70.700) kepada setiap prajurit Rusia yang menghancurkan atau menangkap salah satu tank dan menawarkan 500.000 rubel (USD7.070) untuk trofi berikutnya.
Perusahaan juga mengatakan akan membayar hadiah 15 juta rubel (USD212.100) untuk jet tempur F-15 atau F-16 pertama yang jatuh jika senjata semacam itu dikirim ke Ukraina.
Moskow telah berulang kali mendesak agar pasokan senjata asing ke Ukraina, dengan alasan bahwa itu hanya menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah dan tidak akan mengubah hasil operasi militer Rusia.
Kremlin juga menyebut keputusan untuk mengirim tank-tank berat ke Kiev sebagai bukti keterlibatan langsung NATO dalam konflik tersebut dan telah memperingatkan bahwa tank-tank itu akan terbakar seperti senjata-senjata Barat lainnya yang sudah dikirim ke Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (2/2/2023), mengatakan hadiah uang tunai yang ditawarkan oleh pebisnis dan pejabat Rusia untuk penghancuran peralatan militer Barat di Ukraina pasti akan menyebabkan lebih banyak peminat bersedia untuk melakukan tugas tersebut.
Dia mencatat bahwa meskipun tank-tank berat Barat seperti Leopard 2 dan M1 Abrams belum dikirimkan ke pasukan Kiev, proposal semacam itu menunjukkan “persatuan dan keinginan semua pihak” untuk berkontribusi mencapai tujuan operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pekan lalu, Berlin mengumumkan akan memasok Kiev dengan 14 unit tank Leopard 2 dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengekspor stok mereka sendiri ke Ukraina, dengan total 112 unit tank.
Sedangkan Washington menjanjikan 31 unit tank Abrams, tetapi tidak berharap untuk mengirimkannya hingga akhir 2023.
Mengikuti keputusan Barat, gubernur Wilayah Zabaikalsky timur Rusia, Alexander Osipov, menandatangani perintah yang menyatakan bahwa tentara lokal yang berpartisipasi dalam pertempuran di Ukraina dapat menerima hadiah uang jika mereka berhasil merebut atau menghancurkan tank Jerman atau Amerika.
Mereka yang berhasil merampas Leopard 2 dalam kondisi kerja bisa mendapatkan bayaran sebanyak 3 juta rubel (USD42.909), sedangkan mereka yang menghancurkannya bisa mendapatkan 1 juta rubel (USD14.303).
Sedangkan untuk tank M1 Abrams Amerika, gubernur telah menjanjikan uang 1,5 juta rubel (USD21.450) untuk perampasan kendaraan perang tersebut dan 500.000 rubel (USD7.150) untuk penghancurannya.
Hadiah serupa juga ditawarkan oleh perusahaan kimia Rusia, Fores, yang mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan membayar 5 juta rubel (USD70.700) kepada setiap prajurit Rusia yang menghancurkan atau menangkap salah satu tank dan menawarkan 500.000 rubel (USD7.070) untuk trofi berikutnya.
Perusahaan juga mengatakan akan membayar hadiah 15 juta rubel (USD212.100) untuk jet tempur F-15 atau F-16 pertama yang jatuh jika senjata semacam itu dikirim ke Ukraina.
Moskow telah berulang kali mendesak agar pasokan senjata asing ke Ukraina, dengan alasan bahwa itu hanya menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah dan tidak akan mengubah hasil operasi militer Rusia.
Kremlin juga menyebut keputusan untuk mengirim tank-tank berat ke Kiev sebagai bukti keterlibatan langsung NATO dalam konflik tersebut dan telah memperingatkan bahwa tank-tank itu akan terbakar seperti senjata-senjata Barat lainnya yang sudah dikirim ke Ukraina.
(min)