UE: Tes Covid-19 Bagi Pelancong China Tidak Dapat Dibenarkan
Jum'at, 30 Desember 2022 - 13:33 WIB
BRUSSELS - Badan kesehatan Uni Eropa (UE) mengatakan pihaknya yakin pemberlakukan wajib pemeriksaan Covid-19 bagi para pelancong dari China "tidak dapat dibenarkan", meskipun ada lonjakan kasus di negara itu.
Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain telah memberlakukan wajib tes Covid-19 pada pelancong yang datang dari China.
"Tetapi tindakan seperti itu tidak diperlukan untuk UE secara keseluruhan," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari France 24, Jumat (30/12/2022).
Rumah sakit di seluruh China telah kewalahan oleh ledakan infeksi menyusul keputusan Beijing untuk mencabut aturan ketat yang sebagian besar telah mencegah penyebaran virus tetapi menghambat ekonomi dan memicu protes yang meluas.
China minggu ini mengatakan akan mengakhiri karantina wajib pada saat kedatangan, mendorong banyak orang China membuat rencana untuk bepergian ke luar negeri.
Namun, ECDC mengatakan saat ini tidak percaya lonjakan kasus di China akan berdampak pada situasi epidemiologis di UE mengingat kekebalan populasi yang lebih tinggi di UE/EEA, serta kemunculan sebelumnya dan penggantian varian berikutnya yang saat ini beredar di China.
Akibatnya, badan itu menganggap pemeriksaan dan tindakan perjalanan terhadap pelancong dari China tidak dapat dibenarkan.
"Potensi infeksi impor agak rendah dibandingkan dengan jumlah yang sudah beredar setiap hari, yang saat ini dapat dikelola oleh sistem perawatan kesehatan," tambah badan itu.
Komisi Eropa mengadakan pertemuan Komite Keamanan Kesehatan Uni Eropa pada hari Kamis untuk membahas kemungkinan langkah-langkah yang diambil.
"Sangat penting bahwa UE bertindak bersatu dan berkoordinasi mengenai tindakan kesehatan masyarakat yang mungkin dilakukan mengingat situasi di China," kata seorang juru bicara komisi kepada AFP.
"Komisi akan terus memfasilitasi diskusi antara negara-negara anggota," tambah juru bicara itu.
Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain telah memberlakukan wajib tes Covid-19 pada pelancong yang datang dari China.
"Tetapi tindakan seperti itu tidak diperlukan untuk UE secara keseluruhan," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari France 24, Jumat (30/12/2022).
Rumah sakit di seluruh China telah kewalahan oleh ledakan infeksi menyusul keputusan Beijing untuk mencabut aturan ketat yang sebagian besar telah mencegah penyebaran virus tetapi menghambat ekonomi dan memicu protes yang meluas.
China minggu ini mengatakan akan mengakhiri karantina wajib pada saat kedatangan, mendorong banyak orang China membuat rencana untuk bepergian ke luar negeri.
Namun, ECDC mengatakan saat ini tidak percaya lonjakan kasus di China akan berdampak pada situasi epidemiologis di UE mengingat kekebalan populasi yang lebih tinggi di UE/EEA, serta kemunculan sebelumnya dan penggantian varian berikutnya yang saat ini beredar di China.
Akibatnya, badan itu menganggap pemeriksaan dan tindakan perjalanan terhadap pelancong dari China tidak dapat dibenarkan.
"Potensi infeksi impor agak rendah dibandingkan dengan jumlah yang sudah beredar setiap hari, yang saat ini dapat dikelola oleh sistem perawatan kesehatan," tambah badan itu.
Komisi Eropa mengadakan pertemuan Komite Keamanan Kesehatan Uni Eropa pada hari Kamis untuk membahas kemungkinan langkah-langkah yang diambil.
"Sangat penting bahwa UE bertindak bersatu dan berkoordinasi mengenai tindakan kesehatan masyarakat yang mungkin dilakukan mengingat situasi di China," kata seorang juru bicara komisi kepada AFP.
"Komisi akan terus memfasilitasi diskusi antara negara-negara anggota," tambah juru bicara itu.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda