Tuntut Presiden Mundur, Demonstran Duduki Stasiun TV Pemerintah Mali
Sabtu, 11 Juli 2020 - 03:32 WIB
Kebuntuan politik itu meningkatkan keprihatinan sejumlah negara tetangga Mali dan kekuatan luar, yang khawatir hal itu akan semakin mengganggu stabilitas negara dan membahayakan kampanye militer bersama melawan gerilyawan Islam di wilayah Sahel Afrika Barat.
Ulama Muslim yang berpengaruh, Imam Mahmoud Dicko, salah satu pemimpin aksi protes oposisi di Mali, mengatakan kepada televisi France24 bahwa mereka telah membatalkan permintaan presiden untuk mengundurkan diri tetapi menginginkan tindakan yang lebih jauh darinya.
"Ini karena kami pikir itu (pengunduran diri) akan menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang akan diselesaikan," kata Dicko.
“Masalah Mali bukan tentang pemerintahan persatuan nasional. Ini adalah masalah tata kelola," ujarnya.
Namun, beberapa pengunjuk rasa masih meminta presiden untuk mundur.
Keita terpilih kembali sebagai presiden pada 2018 untuk masa jabatan lima tahun kedua, tetapi kepemimpinannya menghadapi oposisi yang meningkat di tengah gelombang kekerasan teroris dan krisis ekonomi.
Lihat Juga: Pemberontak Mali Bantai Puluhan Tentara Bayaran Rusia, Komandan Wagner Minta Bantuan Putin
Ulama Muslim yang berpengaruh, Imam Mahmoud Dicko, salah satu pemimpin aksi protes oposisi di Mali, mengatakan kepada televisi France24 bahwa mereka telah membatalkan permintaan presiden untuk mengundurkan diri tetapi menginginkan tindakan yang lebih jauh darinya.
"Ini karena kami pikir itu (pengunduran diri) akan menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang akan diselesaikan," kata Dicko.
“Masalah Mali bukan tentang pemerintahan persatuan nasional. Ini adalah masalah tata kelola," ujarnya.
Namun, beberapa pengunjuk rasa masih meminta presiden untuk mundur.
Keita terpilih kembali sebagai presiden pada 2018 untuk masa jabatan lima tahun kedua, tetapi kepemimpinannya menghadapi oposisi yang meningkat di tengah gelombang kekerasan teroris dan krisis ekonomi.
Lihat Juga: Pemberontak Mali Bantai Puluhan Tentara Bayaran Rusia, Komandan Wagner Minta Bantuan Putin
(ber)
tulis komentar anda