Komandan Rusia Sarankan Senjata Nuklir Opsi Tunggal untuk Menangkan Perang Ukraina
Kamis, 15 Desember 2022 - 15:54 WIB
"Rusia dapat mengerahkan senjata nuklir jika NATO melintasi 'batas tertentu' dan menjadi terlibat langsung dalam konflik militer," kata Khodakovsky, seperti dikutip Newsweek, Kamis (15/12/2022).
Sejauh ini, Barat menolak terlibat langsung dalam perang melawan Rusia, namun memasok senjata ke Ukraina.
Dia mengakui bahwa Rusia tidak memiliki kemampuan untuk berperang melawan keseluruhan blok NATO dengan menggunakan senjata konvensional.
"Kami tidak memiliki kemampuan—kami adalah negara yang sekarang memerangi seluruh dunia Barat, dan kami tidak memiliki sumber daya untuk mengalahkan blok NATO dengan cara konvensional," katanya.
"Tapi kami memiliki senjata nuklir untuk itu. Kami membuatnya khusus untuk situasi seperti itu. Itulah mengapa hanya ada satu pilihan."
Terlepas dari pernyataan Khodakovsky, NATO belum mengindikasikan rencana apapun untuk memulai keterlibatan langsung dalam perang Ukraina.
Rusia telah memberikan sinyal beragam tentang potensi penggunaan senjata nuklir selama konflik. Pihak berwenang telah secara resmi menolak gagasan penggelaran senjata pemusnah massal itu, tetapi televisi pemerintah yang berhubungan erat dengan Kremlin telah mengejek Barat dengan kemungkinan serangan nuklir Moskow.
Pada bulan September, Putin mengeluarkan ancaman terhadap negara-negara yang dia yakini sedang mencoba untuk "memeras" Rusia dengan senjata nuklir mereka—sebuah pukulan yang jelas pada negara-negara Barat—saat dia memerintahkan mobilisasi parsial tentara cadangan untuk perang di Ukraina.
Baik Rusia maupun Barat telah menunjukkan koleksi senjata nuklir masing-masing sebagai pencegah yang bertujuan mencegah serangan yang akan menyebabkan penderitaan yang meluas.
tulis komentar anda