Batas Waktu Penyetoran Nama Calon PM Malaysia Diperpanjang Satu Hari
Selasa, 22 November 2022 - 00:30 WIB
KUALA LUMPUR - Batas waktu telah diperpanjang bagi koalisi politik Malaysia untuk mempresentasikan jumlah mereka untuk membentuk pemerintahan dan mengusulkan calon perdana menteri ke Istana Nasional.
Seperti dilaporkan Channel News Asia, saat ini koalisi akan memiliki waktu hingga Selasa (22/11/2022), pukul 14:00 untuk menyetorkan nama calon Perdana Menteri. Perpanjangan tenggat waktu 24 jam diumumkan oleh Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara, Ahmad Fadil Syamsuddin pada Senin (21/11/2022) sore.
Dia mengatakan, perpanjangan tenggat waktu itu karena permintaan pimpinan partai dan koalisi yang meminta lebih banyak waktu untuk menyerahkan deklarasi wajib.
Raja Malaysia juga meminta anggota masyarakat untuk bersabar sampai pembentukan pemerintahan baru dan penunjukan perdana menteri ke-10 negara itu selesai.
"Sabar, perlu sedikit waktu. Tetap tenang. Pemerintah sementara masih ada, masih berjalan seperti biasa," kata Raja Malaysia saat melakukan kunjungan mendadak kepada wartawan yang berada di luar istana negara.
Ketika ditanya tentang pembentukan pemerintah federal baru, Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengatakan, dia tidak akan berkomentar dan mengatakan kepada media untuk merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan oleh istana.
Sebelumnya pada hari Senin, Ketua Barisan Nasional (BN) Ahmad Zahid Hamidi meminta perpanjangan untuk menyerahkan deklarasi undang-undang yang diperlukan.
Ahmad Zahid dan anggota parlemen (MP) BN berkumpul pada Senin pagi untuk membahas kemungkinan partisipasi mereka dalam pembentukan pemerintahan baru.
“Kami berharap pembicara dapat memberikan waktu yang lebih fleksibel bagi kami untuk menyampaikan (pernyataan undang-undang) setelah diskusi kami dengan beberapa pihak,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Seri Pacific yang dihadiri oleh 26 perwakilan terpilih BN.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perikatan Nasional (PN) Hamzah Zainudin mengatakan bahwa koalisi telah mengajukan deklarasi hukum lebih dari 112 anggota parlemen untuk mendukung ketua Muhyiddin Yassin sebagai calon perdana menteri. Mayoritas yang dibutuhkan untuk memilih perdana menteri adalah 112 orang.
PH, yang dipimpin oleh pemimpin oposisi lama Anwar Ibrahim, adalah penampil teratas dalam kontes pemilihan hari Sabtu, meraih 81 kursi. Sebuah kursi tambahan yang dimenangkan oleh Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) Syed Saddiq membuat penghitungan ini menjadi 82.
Perikatan Nasional mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin tertinggal dengan 73 kursi, yang berarti tidak ada koalisi yang memiliki jumlah mayoritas langsung dari 112 kursi di parlemen dengan 222 kursi. Barisan Nasional (BN) menempati urutan ketiga jauh di belakang PH dan PN, memenangkan 30 kursi parlemen.
Seperti dilaporkan Channel News Asia, saat ini koalisi akan memiliki waktu hingga Selasa (22/11/2022), pukul 14:00 untuk menyetorkan nama calon Perdana Menteri. Perpanjangan tenggat waktu 24 jam diumumkan oleh Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara, Ahmad Fadil Syamsuddin pada Senin (21/11/2022) sore.
Dia mengatakan, perpanjangan tenggat waktu itu karena permintaan pimpinan partai dan koalisi yang meminta lebih banyak waktu untuk menyerahkan deklarasi wajib.
Raja Malaysia juga meminta anggota masyarakat untuk bersabar sampai pembentukan pemerintahan baru dan penunjukan perdana menteri ke-10 negara itu selesai.
"Sabar, perlu sedikit waktu. Tetap tenang. Pemerintah sementara masih ada, masih berjalan seperti biasa," kata Raja Malaysia saat melakukan kunjungan mendadak kepada wartawan yang berada di luar istana negara.
Ketika ditanya tentang pembentukan pemerintah federal baru, Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengatakan, dia tidak akan berkomentar dan mengatakan kepada media untuk merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan oleh istana.
Sebelumnya pada hari Senin, Ketua Barisan Nasional (BN) Ahmad Zahid Hamidi meminta perpanjangan untuk menyerahkan deklarasi undang-undang yang diperlukan.
Ahmad Zahid dan anggota parlemen (MP) BN berkumpul pada Senin pagi untuk membahas kemungkinan partisipasi mereka dalam pembentukan pemerintahan baru.
“Kami berharap pembicara dapat memberikan waktu yang lebih fleksibel bagi kami untuk menyampaikan (pernyataan undang-undang) setelah diskusi kami dengan beberapa pihak,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Seri Pacific yang dihadiri oleh 26 perwakilan terpilih BN.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perikatan Nasional (PN) Hamzah Zainudin mengatakan bahwa koalisi telah mengajukan deklarasi hukum lebih dari 112 anggota parlemen untuk mendukung ketua Muhyiddin Yassin sebagai calon perdana menteri. Mayoritas yang dibutuhkan untuk memilih perdana menteri adalah 112 orang.
PH, yang dipimpin oleh pemimpin oposisi lama Anwar Ibrahim, adalah penampil teratas dalam kontes pemilihan hari Sabtu, meraih 81 kursi. Sebuah kursi tambahan yang dimenangkan oleh Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) Syed Saddiq membuat penghitungan ini menjadi 82.
Perikatan Nasional mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin tertinggal dengan 73 kursi, yang berarti tidak ada koalisi yang memiliki jumlah mayoritas langsung dari 112 kursi di parlemen dengan 222 kursi. Barisan Nasional (BN) menempati urutan ketiga jauh di belakang PH dan PN, memenangkan 30 kursi parlemen.
(esn)
tulis komentar anda